Di Desa Ini, Para Warganya Tidak Menggunakan Sepatu, lo!

By Eva Jessica, Minggu, 29 September 2019 | 13:00 WIB
Desa Andaman (Kamala Thiagarajan (bbc.com))

Bobo.id - Tidak memakai sepatu saat berada di dalam rumah tentu biasa kita lakukan. Tapi, kalau berkeliling desa tanpa menggunakan sepatu?

Nah, orang-orang di desa ini terbiasa untuk melakukan itu, lo.

Menghormati Dewi Penjaga

Desa Andaman merupakan sebuah desa kecil yang terletak di negara bagian Tamil Nadu, India Selatan.

Baca Juga: Tingkatkan Digitalisasi, Ratusan Desa di Jawa Barat Dipasangi Jaringan WiFi

Ada sekitar 130 keluarga yang tinggal di desa ini, dan hampir seluruh warganya bekerja sebagai petani.

Ada sebuah kebiasaan yang amat unik di desa ini, yaitu hampir tidak ada orang di desa yang memakai sepatu saat berjalan-jalan. Orang-orang yang memakai sepatu biasanya hanya orang-orang yang sudah tua atau sangat lemah.

Bahkan, saat anak-anak berangkat sekolah dan orang tua berangkat kerja, mereka juga tidak memakai sepatu, lo.

Sepatu-sepatu mereka justru hanya ditenteng menggunakan satu tangan, seperti saat kita membawa tas.

Bahkan, saat ada pendatang atau tamu di desa, biasanya warga akan mengajak tamu juga ikut membuka sepatu mereka. Wah, mengapa seperti itu, ya?

Ternyata, warga desa percaya bahwa Desa Andaman dilindungi oleh seorang dewi yang sangat kuat. Dewi itu bernama Dewi Muthyalamma.

Baca Juga: Wah, Warga Desa Ini Hidup Rukun dengan Buaya, Bagaimana Awal Mulanya?

Maka, untuk menghormati Dewi Muthyalamma, warga desa tidak menggunakan sepatu saat berada di desa.

Warga desa menganggap kalau desa merupakan ruang sakral, seperti bagian kuil yang harus selalu suci dan dijaga.

Festival Dewi Muthyalamma

Sebagai bentuk penghormatan terhadap Dewi Muthyalamma, warga desa juga melaksanakan sebuah festival, lo. Festival ini biasanya dilakukan setiap lima hingga delapan tahun sekali, pada bulan Maret atau April.

Saat festival, warga desa akan menyiapkan patung dewi yang terbuat dari tanah liat. Patung itu kemudian diletakkan di bawah pohon mimba.

Selama tiga hari, dipercaya sang dewi akan memberkati seluruh desa. Lalu, pada hari ke-empat, patung itu akan dihancukan supaya kembali menyatu dengan tanah.

Baca Juga: Wah, Desa di Rusia Mengalami Serangan Lalat! Apa Penyebabnya, ya?

Festival ini ramai sekali, lo. Sebab, festival juga akan dimeriahkan dengan doa, tari-tarian, drama, pesta, serta parade.

Festival ini terakhir kali diadakan pada tahun 2011. Sayangnya, karena biayanya cukup besar, belum diketahui kapan festival serupa akan diadakan kembali.

Unik sekali ya Desa Andaman ini!

#GridNetworkJuara

Lihat juga video ini, yuk!