Gawat, Populasi Anoa dan Babirusa Mengalami Penurunan, Berapa Jumlahnya?

By Tyas Wening, Senin, 9 September 2019 | 19:19 WIB
Anoa (Creative Commons - The Land)

Sedangkan anoa pegunungan memiliki bulu berwarna agak cokelat dan tanduk yang kasar dengan penampang seperti segitiga.

Sayangnya anoa menjadi langka dan terancam punah karena banyak diburu untuk diambil daging, kulit, dan tanduknya.

Nah, tidak hanya anoa saja yang menjadi hewan endemik Sulawesi, tapi juga hewan bernama babirusa.

Babirusa ternyata masih satu keluarga dengan babi hutan, nih, teman-teman.

Baca Juga: Kucing Anggora Asli Asalnya dari Mana, ya? Ini Fakta Kucing Anggora!

Bentuk babirusa dengan babi hutan sangat mirip, tapi babirusa memiliki taring yang melengkung di dekat mulutnya.

Untuk mendapatkan makanan, biasanya babirusa akan mencari makanan di malam hari dan makan apa saja, mulai dari dedaunan, buah-buahan, larva, hingga jamur.

Babirusa menjadi hewan endemik Sulawesi yang sejak 1996 termasuk sebagai hewan dilindungi karena populasinya yang semakin berkurang disebabkan oleh perburuan liar dan kerusakan hutan.

Selain itu, babirusa juga termasuk hewan yang lama dalam berkembangbiak.

Dalam setahun, induk babirusa hanya bisa melahirkan satu atau dua ekor anak babirusa saja, lo.

Baca Juga: Bisa Hidup Sampai 85 Tahun, Kita Mengenal European Eel, yuk!

Akibatnya jumlah babirusa tidak bisa bertambah dengan cepat, teman-teman.

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!