Kisah Baker's Dozen 13, Ketika Satu Lusin Dianggap Bernilai 13

By Avisena Ashari, Rabu, 11 September 2019 | 17:00 WIB
Ilustrasi toko roti (MaxPixel's contributors)

Bobo.id – Teman-teman pasti tahu kan, bahwa satu lusin itu memiliki nilai 12.

Tapi ada yang berbeda dengan baker’s dozen atau satu lusin bagi para tukang roti. Satu lusin bagi para tukang roti ini nilainya sama dengan 13.

Kok bisa begitu, ya?

Rupanya ada kisah di balik baker’s dozen 13 ini, lo!

Ayo, kita cari tahu mengapa satu lusin bagi tukang roti adalah 13 dan bukan 12!

Roti, Makanan Pokok Sejak Peradaban Kuno

Di berbagai negara-negara di dunia, roti menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, teman-teman.

Karena ada banyak orang yang mengonsumsi roti, maka penjualan roti juga diatur dengan ketat supaya tukang roti tidak mencurangi para pembeli.

Pada masa peradaban Mesir Kuno dan di Babylonia, ada hukuman yang diberikan untuk tukang roti yang dianggap berbuat curang pada pembeli roti.

Kisah Tukang Roti pada Abad Pertengahan

Seiring perkembangan zaman, roti masih menjadi makanan pokok di mana-mana, termasuk di Britania Raya.

Baca Juga: Bangsa Mesir Kuno Pernah Punya Bank Gandum dan Mata Uang Roti, lo