Bobo.id - Pak Habibie adalah seorang yang sangat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Bernama lengkap Pak Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok ini merupakan presiden ketiga Republik Indonesia.
Pak B. J. Habibie atau yang akrab disapa Eyang ini tak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga oleh masyarakat dunia.
Itu karena Eyang Habibie banyak berkontribusi untuk kemajuan teknologi di dunia, khususnya di bidang pesawat terbang.
Baca Juga: Lezat dan Mengenyangkan, Ini 5 Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Sarapan
Selain bisa mendesain pesawat, ternyata Eyang Habibie memiliki hobi membaca. Inilah yang menjadi salah satu alasan Eyang Habibie berpengetahuan luas.
Begitu sukanya dengan membaca hingga Eyang Habibie punya perpustakaan sendiri di belakang rumahnya, lo!
Seperti apa, ya, perpustakaan yang dinamakan Perpustakaan Habibie & Ainun ini? Yuk, kita lihat!
Baca Juga: 5 Kebiasaan Unik saat Membaca Buku, Pernah Lakukan? #AkuBacaAkuTahu
Berada di Mana?
Perpustakaan Habibie & Ainun ini berada di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Posisinya berada di belakang rumah Eyang Habibie sendiri, teman-teman. Keren, kan!
Dengan begitu, Eyang Habibie tidak perlu jauh-jauh kalau ingin membaca buku.
Hanya dengan ke bagian belakang rumah, Beliau sudah bisa berkunjung ke perpustakaan pribadinya.
Baca Juga: Perbaiki Suasana Hati Hingga Atasi Sulit Tidur, Ini 6 Manfaat Berenang
Hadiah dari Pemerintah
Ternyata perpustakaan ini merupakan hadiah dari pemerintah, lo. Itu merupakan aturan yang sudah tertulis di Undang-Undang.
Jadi, siapa pun yang menjadi presiden atau wakil presiden akan mendapatkan sebidang tanah dan bangunannya.
Baca Juga: Sakit Perut saat Terbang? Ini 7 Tips Jika Ingin BAB di Toilet Pesawat
Tanah dan bangunan itu boleh dijadikan apa saja. Nah, Eyang Habibie memutuskan untuk membangun perpustakaan ini.
O iya, perpustakaan ini didesain sendiri oleh Ibu Ainun, lo, yaitu istri dari Eyang Habibie.
Dekorasi ruangan dan semua peralatan yang ada di perpustakaan itu merupakan ide dari Ibu Ainun. Hebat, ya!
Perpustakaan dua lantai ini sendiri dibangun selama dua tahun, yaitu sejak 2005 sampai 2007.
Baca Juga: Ada 36 Asteroid yang Akan Melintas Dekat Bumi Selama September Ini
Koleksi Buku
Di perpustakaan ini, ada sekitar 5.000 buku, lo. Buku-buku itu disusun dengan sangat rapi di lemari buku.
Bahkan menurut asisten pribadi Eyang Habibie, masih ada banyak buku yang belum diletakkan di sana.
Buku-buku ini ada yang merupakan koleksi pribadi Eyang Habibie. Ada yang dibeli, ada juga yang merupakan hadiah untuk Eyang Habibie.
Baca Juga: Tak Hanya karena Mengantuk, Ini 5 Penyebab Kita Terus Menguap
Dibuka untuk Umum, tapi….
Perpustakaan ini sebenarnya terbatas, tapi bisa untuk umum.
Jadi, untuk membaca buku-buku ini, kita harus menjadi anggota perpustakaan lebih dulu.
Kita bisa daftar secara daring melalui situs resminya, teman-teman.
Nah, setelah jadi anggota, kita baru bisa membaca koleksi buku-buku ini.
Baca Juga: Ternyata Meteorid, Meteor, dan Meteorit Itu Berbeda, Apa Perbedaannya?
Sayangnya, kita tidak bisa membaca buku-buku itu secara langsung.
Itu karena buku-buku itu belum boleh dipinjamkan ke orang lain, termasuk anggota perpustakaan.
Anggota perpustakaan hanya bisa membacanya dalam bentuk buku elektronik.
Jadi, buku-buku di sana semuanya sudah didigitalisasi agar kita tidak perlu datang langsung ke sana.
Baca Juga: Ingin Berkunjung ke Monkey Forest Ubud di Bali? Patuhi 7 Hal Ini, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!