Nyi Herang sangat bahagia pada hari pertamanya bekerja. Ia memang sangat ingin bekerja sebagai pelayan di istana. Namun, tujuan utamanya bukan untuk mencari nafkah. Melainkan...membalas dendam!
Nyi Herang ingin membalas dendam pada Pangeran Sulung. Dua bulan lalu, Nyi Herang berdagang di pasar menemani ibunya. Seperti biasa, rombongan Pangeran Sulung datang ke pasar untuk mengambil upeti. Namun saat berada di dekat gerobak dagangan Nyi Herang, tibatiba kuda Pangeran Sulung mengamuk. Rupanya kuda itu kaget melihat belut yang dijual Nyi Herang. Pangeran Sulung terjatuh. Ibu Nyi Herang sendiri terkena tendangan kuda.
Baca Juga: Kisah Martabak Telur, Makanan Persahabatan yang Berakar dari Makanan IndiaSejak peristiwa itu Nyi Herang tidak boleh berdagang lagi di pasar. Padahal luka ibu Nyi Herang cukup parah. Karena tidak mampu membeli obat, ibu Nyi Herang meninggal dunia. Nyi Herang sangat sedih karena ia jadi sebatang kara. Ia bertekad membalas dendam kepada Pangeran Sulung!Kini Nyi Herang sudah berhasil bekerja di dalam istana. Ia sangat menyukai Putri Bungsu yang baik hati. Namun ia tetap mencari jalan untuk mendekati Pangeran Sulung dan memberinya racun. Sudan enam hari ia bekerja di istana, Pangeran Sulung belum juga tampak.Pada hari kerjanya yang ke tujuh, Puteri Bungsu memanggilnya, "Temani aku menemui kakakku," pinta Puteri Bungsu.Nyi Herang membuntuti Putri Bungsu dengan dada berdebar.
Baca Juga: Mencicipi Berbagai Camilan Kekinian di Jakarta Eat Festival 2019