Fungsi Rambut di Kepala Manusia
Manusia memiliki rambut di kepala, begitu juga dengan hewan yang merupakan kerabat dekat manusia, yaitu simpanse.
Meskipun sama-sama memiliki rambut, tapi jenis rambut manusia dan simpanse berbeda, nih, teman-teman.
Para ahli kemudian melakukan penelitian mengenai pertumbuhan rambut pada manusia dibandingkan dengan simpanse yang memiliki rambut di seluruh tubuhnya.
Hasilnya menunjukkan kalau dengan hilangnya rambut di seluruh tubuh, kecuali kepala membuat manusia lebih banyak berkeringat.
Baca Juga: Rambut Berketombe? Lakukan 3 Cara Alami Ini untuk Menghilangkannya
Hal ini bisa menjadi cara pendinginan tubuh yang membantu pembesaran organ tubuh paling sensitif pada tubuh manusia, yaitu otak.
Penelitian lain mengatakan bahwa rambut yang tersisa di kepala manusia membantu hominin mengatur suhu tubuh saat manusia mulai berjalan dengan dua kaki dan melakukan perjalanan jauh.
Sehingga rambut bisa dianggap sebagai topi bawaan yang melindungi kepala dan organ dalam dari suhu panas, lo.
Berapa Usia Rambut Tertua yang Ditemukan?
Penemuan rambut tertua yang ada dalam fosil bisa menjadi sumber informasi tentang kesehatan dan perilaku nenek moyang manusia, lo.
Baca Juga: Apa Benar Sering Minum Es Bisa Menyebabkan Flu? #AkuBacaAkuTahu
Pada 2009 lalu, peneliti bernama Lucinda Backwell dan timnya menemukan rambut manusia tertua dalam sejarah, nih, teman-teman.
Rambut manusia ini ditemukan dalam fosil kotoran hyena atau coprolite lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
Lima tahun kemudian, peneliti kembali melakukan pemeriksaan 48 rambut yang ditemukan pada kotoran hyena lainnya dan menemukan rambut beberapa jenis mamalia lainnya.