Dongeng Anak: Truk Biru

By Sarah Nafisah, Selasa, 8 Oktober 2019 | 20:00 WIB
Dongeng Anak: Truk Biru (Dok. Majalah Bobo)

Punggungnya melengkung dan ekornya kusam dengan bulu saling menempel. Namun Truk itu tak mempedulikan bagaimana penampilan Eloise. Truk itu selalu suka cara Eloise melenguh sambil melangkah menggoyangkan ekornya, sepanjang jalan kecil menuju gudang. Itu selalu terjadi tiap sore saat pemerahan susu. Truk itu juga suka mata Eloise yang berwarna cokelat lembut. Setelah bertahun-tahun, Eloise tak lagi menghasilkan banyak susu untuk keluarga petani. Pak Tani memutuskan untuk membawa Eloise ke kota dan menjualnya.

Hari itu, Pak Tani menaikkan Eloise ke atas Truk Tua itu untuk pergi ke kota.

Baca Juga: Pernah Lupa Suatu Kata ketika Berbicara? Fenomena Lethologica NamanyaDi kota sangat ramai. Mobil membunyikan klaksonnya dan derit ban mobil direm terdengar sepanjang jalan. Ada bulldozer yang merubuhkan rumah tua. Ada dua mobil pemadam kebakaran lewat dengan sirine yang memekakkan telinga. Eloise belum pernah ke kota sebelumnya. Dia mengejapngejapkan matanya dan menggoyangkan ekornya. Truk Tua merasa gelisah. Sesuatu harus dilakukannya agar Eloise selamat, pikirnya. Namun bagaimana mungkin sebuah truk tua menyelamatkan seekor sapi?

Truk itu berpikir keras. Makin keras ia berpikir, makin banyak bensin terpakai, sampai akhirnya dret... dret... bensinnya benarbenar habis. Truk itu berhenti di tengah jembatan yang sibuk lalu lalang mobil.

Mobil-mobil di belakangnya membunyikan klaksonnya, dit... dit... terdengar bising sekali. Supirnya mengeluarkan kepala di jendela seraya berteriak agar Pak Tani menjalankan mobilnya. Eloise pun mulai melenguh.

“Mboo... mboooo." Pak Tani keluar dari truknya dan pergi ke pompa bensin. Ketika ia kembali nampak peluh membasahi wajahnya.

Baca Juga: Lebih Kaya Seratnya, Apakah Nasi Merah Boleh Dikonsumsi Tiap Hari?