Bobo.id - Saat melakukan misi ke ruang angkasa, astronaut harus memakai pakaian khusus ruang angkasa, atau spacesuit.
Baju khusus yang digunakan astronaut di ruang angkasa disebut Extravehicular Mobility Units (EMUs).
Pakaian EMUs ini tentu bereda dengan baju yang kita gunakan di Bumi, teman-teman.
EMUs sangat berat, karena dilengkapi dengan berbagai kebutuhan pendukung hidup yang dibutuhkan astronaut saat bertugas.
Baca Juga: 20 Bulan Baru Ditemukan, Saturnus Punya Bulan Terbanyak di Tata Surya
Di dalam EMUs, terdapat alat komunikasi, pengatur suhu, kantung minuman, dan berbagai pendukung lainnya.
Nah, kali ini NASA baru saja mengumumkan desain baru dari baju khusus ruang angkasa yang akan digunakan untuk misi ke Bulan pada 2024 mendatang.
Kita cari tahu, yuk, apa bedanya baju ruang angkasa yang diberi nama Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) ini dengan EMUs!
Baju Ruang Angkasa EMUs Digunakan Pertama Kali pada 1960-an
Astronaut pertama kali menggunakan EMUs sekitar tahun 1960-an untuk misi pendaratan di Bulan, teman-teman.
Namun saat itu, EMUs hanya dirancang untuk astronaut laki-laki yang mendarat di Bulan tahun 1969.
Sejak digunakan pada misi pendaratan di Bulan, belum ada pembaruan baju ruang angkasa yang baru.
Padahal sejak misi pendaratan ke Bulan berikutnya pada 1972, sudah banyak astronaut perempuan yang pergi ke ruang angkasa.
Baca Juga: Setelah Asteroid Oumuamua, Tata Surya Kita Kedatangan Komet Alien
Nah, baju ruang angkasa yang hanya dirancang untuk laki-laki ini membuat astronaut perempuan sulit melakukan misi moonwalk atau misi di luar pesawat ulang-alik.
Bahkan pada rencana misi moonwalk yang ingin dilakukan oleh astronaut perempuan pada Maret 2019 lalu batal dilakukan karena terkendala masalah pakaian.
xEMU Dirancang untuk Misi Artemis Tahun 2024
Nah, karena beberapa kendala mengenai pakaian inilah, NASA membuat desain baru baju ruang angkasa.
Baca Juga: Apakah Satelit Buatan Membutuhkan Bahan Bakar untuk Mengorbit Bumi?
Pakaian khusus ruang angkasa ini diberi nama Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU).
NASA mengatakan, xEMU dirancang untuk misi Artemis yang akan dilakukan tahun 2024 mendatang.
Artemis adalah misi yang diperkirakan menjadi misi pertama di mana ada astronaut perempuan yang dapat menginjakkan kaki di Bulan.
Dalam peluncuran kali ini, NASA memperkenalkan dua jenis xEMU yang baru, nih, teman-teman, yaitu xEMU berwarna oranye dan putih.
Dua jenis pakaian ruang angkasa ini memiliki fungsi yang berbeda, teman-teman.
xEMU berwarna oranye dipakai oleh astronaut saat berada di dalam pesawat, sedangkan yang berwarna putih digunakan ketika berada di luar pesawat.
Baju xEMU Dirancang Agar Lebih Nyaman Digunakan
Desain xEMU yang baru saja dirilis oleh NASA ini memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan EMUs, lo.
Dengan menggunakan xEMU, maka akan membuat astronaut lebih mudah untuk berjalan, menekuk bagian tubuh mereka, hingga berjongkok saat berada di permukaan Bulan.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Akan Terjadi Jika Bumi Berukuran 2 Kali Lebih Besar
Ketika menggunakan xEMU, astronaut juga dapat berjalan dengan mudah, tanpa harus melompat seperti kelinci, seperti yang terjadi pada misi pendaratan pertama di Bulan.
Selain itu, xEMU juga dapat melindungi astronaut dari radiasi dengan lebih baik, nih, teman-teman.
Karena saat astronaut menggunakan EMUs, ternyata ada beberapa debu dari Bulan yang mengotori baju ruang angkasa para astronaut.
Tidak hanya bajunya saja, tapi xEMU juga dilengkapi dengan sistem komunikasi yang didesain ulang pada bagian helm.
Sistem komunikasi audio di dalam helm diperbaiki dan membuat astronaut bisa berkomunikasi lebih baik dengan sesama pengawas ruang angkasa.
Mikrofon yang ada di dalam helm pakaian ruang angkasa astronaut selalu tidak bisa menangkap suara sesuai dengan pergerakan astronaut.
Sedangkan pada pakaian astronaut saat ini, mikrofon akan otomatis menangkap suara setiap astronaut bergerak dan mengirimkannya ke pengawas ruang angkasa.
Pakaian ini juga dirancang untuk bisa dikurangi tekanannya saat keadaan darurat, baik itu saat masuk atau keluar pesawat.
Baca Juga: 3 Planet yang Bisa Kita Amati pada Agustus 2019 Ini, Apa Saja?
Hal ini disebabkan karena pada misi tahun 2003 lalu, kru pesawat ruang angkasa gagal dalam misinya, yang diperkirakan karena kehabisan oksigen saat helmnya pecah karena kelebihan tekanan udara.
Nah, dengan dirancangnya pakaian baru bagi para astronaut yang akan menjalankan misi ke Bulan, diharapkan bisa membuat astronaut lebih aman saat melakukan misi.
Tonton video ini juga, yuk!