Ada Banyak Bahasa Daerah di Indonesia, Mengapa Bahasa Daerah Berbeda-beda?

By Iveta Rahmalia, Kamis, 31 Oktober 2019 | 13:30 WIB
Bahasa daerah. (Ode/Majalah Bobo)

Bahkan, Bahasa Indonesia juga berakar dari rumpun bahasa Austronesia, lo, Teman-teman.

O iya, Rumpun bahasa Austronesia tersebar ke negara lain, seperti Hawaii, Madagaskar, dan Filipina. Jadi, rumpun bahasa ini tak hanya ada di Indonesia.

Mengalami Perubahan dari Waktu ke Waktu

Beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia memang berasal dari suku Austronesia.

Namun, bahasa di setiap suku dan daerah selalu berubah dari waktu ke waktu. Nah, perubahan itulah yang membuat bahasa di setiap daerah berbeda.

Perubahan yang terjadi dalam sebuah bahasa bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Misalnya, migrasi, pertemuan dengan bangsa lain yang menggunakan bahasa berbeda, hingga perkembangan teknologi.

Baca Juga: Keren! Anak Berusia 14 Tahun Ciptakan Aplikasi Belajar Bahasa Asing

Bahasa Daerah, Budaya Indonesia yang Hampir Punah

Meski sehari-hari kita sering menggunakan bahasa Indonesia dan mahir berbahasa Inggris, menggunakan bahasa daerah juga penting, lo, teman-teman.

Tahukah kamu? Pada awal tahun 2018, 11 bahasa daerah di Indonesia dinyatakan punah.

11 bahasa daerah di Indonesia yang dinyatakan punah itu adalah bahasa daerah dari Maluku, yaitu Kajeli/Kayeli, Piru, Moksela, Palumata, Ternateno, Hukumina, Hoti, Serua, dan Nila. Kemudian dua bahasa lainnya adalah bahasa dari Papua yaitu Tandia dan Mawes.

Selain ada 11 bahasa daerah yang dinyatakan punah, ada empat bahasa daerah yang masuk kategori kritis dan dua bahasa daerah mengalami kemunduran. Sedih, ya?