Mengapa Pesawat Tidak Terbang Melewati Pegunungan Himalaya?

By Avisena Ashari, Minggu, 3 November 2019 | 10:44 WIB
Ilustrasi pesawat terbang (MaxPixel's contributors)

3. Prosedur Khusus

Pilot memiliki prosedur drift down saat salah satu mesin pesawat mati, teman-teman.

Pesawat modern masih bisa terbang meski ada mesin yang mati, namun, pesawat harus melayang turun ke ketinggian yang lebih rendah.

Ketinggian ini ditentukan oleh berat kotor pesawat, teman-teman. Tapi, di atas Tibet, batas ketinggian yang aman ini akan lebih rendah dibandingkan di dataran biasa.

Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

4. Turbulensi yang Berbahaya

Dalam penerbangan, ada istilah “clean air turbulance”.

Turbulensi ini tidak bisa dilihat dan bahkan tidak bisa diprediksi oleh pilot, teman-teman.

Clear air turbulance disebabkan oleh adanya pusaran udara yang terbentuk saat aliran udara terganggu oleh pegunungan yang tinggi di area yang memiliki angin tegak lurus yang kuat.

Turbulensi ini juga bisa terjadi di tempat yang sering ada pembalikan suhu.

Jika terjadi, clear air turbulance bisa membahayakan pesawat, teman-teman.

Itulah beberapa alasan mengapa pesawat tidak terbang melintasi Tibet.

 Baca Juga: Sebelum Ada GPS, Bagaimana Pilot Melihat Arah Saat Terbang di Malam Hari?

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!