Bobo.id - Susu dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti keju, mentega yang berasal dari lemak susu, maupun yoghurt yang sudah melalui proses fermentasi.
Yoghurt identik dengan teksturnya yang kental dan rasanya yang asam karena ada bakteri baik bernama probiotik.
Nah, probiotik inilah yang kemudian membuat yoghurt menjadi asam karena probiotik akan memakan kandungan gula yang ada dalam susu.
O iya, rasa yoghurt juga akan ditentukan dari jenis probiotik yang ditambahkan atau susu yang digunakan untuk membuat yoghurt, lo.
Baca Juga: Sedang Mengalami Dehidrasi? Hindari Konsumsi 4 Jenis Minuman Ini
Apakah teman-teman suka mengonsumsi yoghurt? Wah, kalau teman-teman suka memilih yoghurt yang ingin dikonsumsi, maka akan ada berbagai rasa yang bisa kita pilih.
Namun, selain berbagai rasa yang bisa dipilih, ternyata yoghurt juga terdiri dari berbagai jenis, lo, teman-teman.
Yuk, cari tahu berbagai jenis yoghurt yang bisa kita nikmati!
Yoghurt Tradisional
Ada beberapa jenis yoghurt yang dijual, yaitu yoghurt yang kental dengan tekstur tebal maupun yoghurt yang lebih cair.
Nah, tekstur yoghurt tradisional ini berada di tengah-tengah antara yoghurt yang kental dan yoghurt cair.
Yoghurt tradisional memiliki tekstur yang lebih tipis karena proses pembuatannya belum melalui proses penyaringan sehingga memiliki lebih banyak cairan.
Jenis yoghurt ini cocok dikonsumsi anak-anak karena teksturnya yang tidak tebal mudah ditelan.
Baca Juga: Alami Gangguan Pencernaan? Coba 5 Buah yang Bisa Melancarkan Pencernaan, Ini, yuk!
Yoghurt tradisional merupakan jenis yoghurt yang rendah lemak atau bahkan tanpa lemak, tapi jumlah proteinnya juga lebih sedikit dibandingkan dengan jenis yoghurt lainnya.
Yoghurt Yunani
Apakah teman-teman pernah melihat jenis yoghurt yang bernama greek yoghurt atau yoghurt yunani?
Jika dibandingkan dengan yoghurt tradisional, yoghurt yunani teksturnya lebih tebal dan kental, teman-teman.
Hal ini karena dalam membuat yoghurt yunani, yoghurt akan disaring untuk menghilangkan cairan pada yoghurt.
Baca Juga: Pernah Coba Gembili? Umbi Gembili Baik untuk Pasien Diabetes
Hasilnya, yoghurt yunani akan bertekstur lebih tebal dan menggumpal, serta memiliki kandungan protein yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari yoghurt tradisional.
Yoghurt yunani biasanya mengandung sedikti gula dan karbohidrat, nih, teman-teman.
Itu karena dalam pembuatannya hanya memakai dua bahan utama, yaitu susu dan kultur atau bakteri untuk fermentasi susu.
Kefir
Yoghurt tidak hanya bisa dibuat dari susu sapi saja, lo, tapi juga bisa dibuat dari susu kambing, domba, maupun keledai.
Kalau biasanya yoghurt dikonsumsi dengan cara dimakan dan ditambahkan berbagai bahan, seperti buah, sereal, granola, maupun kacang-kacangan, maka kefir bisa langsung diminum, lo.
Untuk membuat kefir, biasanya susu akan dicampur dengan biji-bijian yang mengadung berbagai bakteri dan ragi yang baik untuk pencernaan kita.
Proses pembuatan kefir berlangsung lebih panjang, nih, teman-teman, sehingga membuat kefir lebih kaya akan probiotik dan membuat pencernaan lebih sehat.
Baca Juga: Tidak Hanya untuk Mata, Wortel Juga Punya 8 Manfaat Ini, Apa Saja?
Pembuatan kefir tradisional juga unik, lo, karena biasanya proses fermentasi akan dilakukan dalam tas kulit kambing yang digantung dekat pintu.
Nah, tas kulit kambing ini akan bergoyang saat pintu dibuka sehingga susu dan kefir akan bercampur.
Yoghurt Non-Susu
Bagi orang-orang yang menjalani gaya hidup vegan, ini artinya mereka tidak mengonsumsi produk hewani atau yang berasal dari hewan.
Namun, mereka tetap bisa mengonsumsi yoghurt, kok. Caranya dengan mengonsumsi yoghurt yang tidak terbuat dari susu hewan.
Biasanya, yoghurt yang tidak terbuat dari susu hewan ini terbuat dari susu almon, kedelai, maupun kelapa.
Baca Juga: Wah, Gunakan AC Terlalu Lama Bisa Sebabkan 8 Bahaya Ini bagi Tubuh
Tekstur dari yoghurt non-susu ini mirip dengan yoghurt tradisional yang agak cair, tapi sering ditambahkan gula.
Selain untuk orang-orang yang vegan, yoghurt non-susu ini juga bisa jadi pilihan untuk orang yang alergi terhadap olahan susu.
Kalau teman-teman, lebih sering mengonsumsi yoghurt jenis dan rasa apa?
Tonton video ini juga, yuk!