Kapan Merkurius Akan Kembali Terlihat Berada di Depan Matahari?

By Avisena Ashari, Jumat, 15 November 2019 | 18:00 WIB
Mercury transit pada Mei 2016 (Image: © NASA's Goddard Space Flight Center/SDO/Genna Duberstein)

Bobo.id – Pada tanggal 11 November lalu, ada fenomena antariksa yang disebut dengan Mercury transit.

Mercury transit ini adalah saat di mana bagi kita yang ada di Bumi, Merkurius tampak terlihat berada di depan Matahari.

Nah, pada 11 November kemarin, Bumi berada di satu garis lurus dengan Matahari dan Merkurius.

Orang-orang pun berbondong-bondong menyaksikan peristiwa itu melalui teropong.

Kira-kira kapan Mercury transit ini akan terjadi lagi, ya?

Baca Juga: Planet Apa yang Terpanas dan Terdingin di Sistem Tata Surya Kita?

Mercury Transit Membantu Astronom

Mercury transit merupakan salah satu peristiwa langit yang jarang terjadi.

Saat Bumi, Merkurius, dan Matahari berada dalam satu garis lurus, kita yang ada di Bumi bisa melihat Matahari seperti memiliki titik berwarna hitam.

Titik hitam itu adalah Merkurius, teman-teman!

Tahukah kamu? Peristiwa langit ini dulu sangat berguna bagi para astronom, lo!

Menurut NASA, transitnya Merkurius do Matahari ini dulu digunakan sebagai mengukur jarak antara Matahari dan Bumi dengan tepat.

Para pengamat akan berada di berbagai belahan Bumi untuk melihat posisi Merkurius pada Matahari, mencatatnya, dan saling membandingkan hasil catatan satu sama lain.

Namun, dengan teknologi yang semakin berkembang ini  tidak lagi dilakukan.

Di sisi lain, transitnya sebuah planet di Matahari masih berguna untuk ilmuwan karena bisa digunakan untuk mengukur ukuran eksoplanet yang melewati pusat galaksinya sendiri.

Baca Juga: Suhu di Planet Ini Mencapai Minus 200 Derajat Celcius, Kenapa Begitu?

Kapan Merkurius Akan Kembali Terlihat Berada di Depan Matahari?

Sebelumnya, peristiwa ini terakhir kali terjadi pada Mei 2016 dan mercury transit sebelumnya terjadi pada November 2006.

Diperkirakan, Merkurius akan kembali berada dalam posisi transit di depan Matahari lagi pada 2032.

Artinya jika kita ingin melihat peristiwa langit ini, kita harus menunggu selama 13 tahun lagi. Wah, masih lama sekali, ya!

Jika kamu ingin melihatnya 13 tahun mendatang, pastikan gunakan teleskop dan tidak melihat langsung ke arah Matahari tanpa menggunakan alat atau pelindung. Karena melihat langsung ke arah Matahari bisa menyebabkan kerusakan pada mata.

Mengapa Mercury Transit Sangat Langka?

Menurut ahli, rata-rata Mercury transit terjadi 13 kali selama satu abad.

Peristiwa langit Mercury transit ini sangat langka karena orbit planet Merkuri terdalam condong sekitar 7 derajat dibandingkan Bumi.

Ini memengaruhi mengapa Bumi, Merkurius, dan Matahari jarang berada dalam satu garis lurus.

Merkurius menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari selama 88 hari, sehingga planet itu melintasi bidang orbit Bumi setiap 44 hari sekali dengan gerakan naik dan turun yang membentuk titik persimpangan.

Nah, titik persimpangan itu sejajar dengan Matahari dari sudut pandang Bumi sebanyak dua kali dalam setahun, pada Mei dan November. Karenanya, Mercury transit juga terjadi antara Mei atau November.

Baca Juga: Mengapa Planet Terdekat dari Matahari Tidak Meleleh Kepanasan?

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!