Bobo.id - Apakah ada yang bisa menebak nama sungai terpanjang kedua di dunia yang sampai saat ini masih mengalirkan air?
Yap, jawabannya adalah Sungai Nil yang panjangnya mencapai 6.650 kilometer dan menjadi sungai terpanjang kedua setelah Sungai Amazon.
Selain terkenal sebagai sungai terpanjang kedua, Sungai Nil juga terkenal karena sudah mengalir selama 30 juta tahun dan selalu menyediakan air untuk kehidupan penduduk negara yang dilewatinya.
Baca Juga: Museum Salina Turda, Bekas Tambang Garam Tua yang Menakjubkan
Nah, air di Sungai Nil yang terus mengalir selama puluhan juta tahun ini ternyata membuat para peneliti bertanya-tanya.
Bahkan Sungai Nil dianggap sebagai keajaiban alam paling menakjubkan di dunia karena airnya yang tidak mengering dan sungai yang tidak menghilang.
Penelitian terbaru menuliskan bagaimana Sungai Nil tetap mengalirkan air, letaknya tidak bergeser, maupun berubah seiring waktu.
Padahal biasanya tiga hal itu terjadi pada sungai dengan ukuran dan usia yang sama besarnya seperti Sungai Nil.
Terdapat Mantel seperti Sabuk di Bawah Sungai Nil
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di bawah Sungai Nil ada mantel seperti sabuk yang terus berputar.
Mantel ini disebut juga sebagai mantel konveksi, yaitu gerakan merayap yang sangat lambat dari lapisan padat di Bumi.
Gerakan yang lambat ini disebabkan oleh arus konveksi atau perpindahan panas yang membawa panas dari inti Bumi menuju permukaan Bumi.
Nah, karena adanya mantel seperti sabuk inilah, Sungai Nil tetap terjaga pada tempatnya dan tidak berpindah lokasi.
Baca Juga: Selain Yeti, Kisah Pencarian Bigfoot Juga Terkenal, Bagaimana Awal Mulanya?
Akibatnya, air yang ada di Sungai Nil juga selalu mengaliri wilayah yang sama selama puluhan juta tahun.
Jika tidak ada mantel ini, peneliti memperkirkan Sungai Nil akan bergeser ke arah yang lain dan memberikan dampak besar bagi peradaban atau perkembangan Mesir Kuno.
Bagaimana Sungai Nil Pertama Kali Terbentuk?
Dalam sejarah, Sungai Nil merupakan sungai yang penting bagi banyak peradaban, terutama Mesir Kuno, wilayah yang dilalui oleh Sungai Nil.
Baca Juga: Wah, 800 Drone Terbang Membuat Berbagai Bentuk Pesawat di Tiongkok!
Dengan adanya air dari Sungai Nil, proses irigasi sawah dan kebutuhan penduduknya bisa terpenuhi.
Selain pertanyaan tentang bagaimana air di sungai ini terus mengalir, peneliti juga meneliti tentang proses terbentuknya Sungai Nil, nih.
Diperkirakan, Sungai Nil terbentuk karena adanya pergeseran cekungan pengairan yang disebabkan oleh keretakan di Afrika Timur.
Pergeseran mantel Bumi juga berpengaruh pada dataran tinggi Etiopia yang muncul di sepanjang Sungai Nil.
Baca Juga: 4 Hal yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Sebabkan Polusi Lingkungan
Sungai Nil diketahui mengalami kenaikan setinggi 1,5 kilometer ketika mencapai wilayah Mediterania.
Nah, hal ini membuat sungai tetap berada di jalur yang sama untuk waktu yang lama.
Tanpa adanya perubahan tinggi ini, maka Sungai Nil diperkirakan sudah bergeser ke arah barat.
Dari penelitian ini, terbukti bahwa pergerakan mantel di bawah permukaan Bumi bisa memengaruhi apapun yang terjadi di tanah.
Wah, ternyata dengan membaca kita jadi tahu bahwa air di Sungai Nil terus mengalir selama 30 juta tahun. Yuk, semakin banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk!