Menariknya, Polaris tak seperti semua bintang lain di langit. Polaris berada di lokasi yang sama sepanjang malam, dari senja hingga fajar, tidak terbit dan terbenam.
Kehadirannya ini membuat orang beranggapan bahwa Polaris adalah bintang paling terang di langit. Padahal sebenarnya, Polaris adalah bintang ke-48 yang paling terang.
Meski begitu, cahaya yang dipancarkan Polaris sebenarnya 2.500 kali lebih terang dibanding Matahari.
Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?
Polaris merupakan bintang super raksasa dengan diameter hampir 40 kali lebih besar dibanding Matahari dan massa lima kali lebih berat.
Namun, karena Bintang Utara berjarak sangat jauh dengan Bumi, paparan cahaya yang sampai ke Bumi tak seterang Matahari.
Bintang Utara dalam Navigasi
Polaris pertama kali dipetakan oleh astronom Claudius Ptolemy yang hidup antara 85 sampai 165 SM.