Mengenal Polaris, Bintang Utara yang Tidak Pernah Terbit dan Terbenam

By Cirana Merisa, Selasa, 3 Desember 2019 | 16:30 WIB
Bintang Polaris (Creative Commons/Jim Thomas)

Bobo.id - Ada banyak bintang di langit malam yang bisa kita lihat. Bintang-bintang itu bersinar sangat indah.

Ada bintang yang cukup terang untuk bisa kita lihat, ada juga bintang yang redup sehingga agak sulit kita amati.

Sejak zaman dulu, nenek moyang kita sudah mengamati benda-benda langit, termasuk juga bintang.

Baca Juga: Bisakah Kita Melihat Bintang-Bintang dari Galaksi Lain? #AkuBacaAkuTahu

Bahkan ada beberapa bintang yang dijadikan acuan sebagai petunjuk arah, salah satunya adalah Polaris.

Polaris dijuluki sebagai bintang utara karena selalu muncul di langit malam di belahan Bumi utara.

Bintang ini juga tidak pernah terbit dan terbenam, lo. Apa sebabnya, ya?

Polaris, Sang Bintang Utara

Jika pernah melihat langit malam di belahan Bumi Utara, teman-teman akan melihat bintang yang bersinar paling terang.

Bintang itu adalah Polaris atau dikenal juga sebagai bintang utara. Jaraknya sekitar 430 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan bagian dari konstelasi Ursa Minor.

Menurut Rick Fienberg, seorang astronom dari Harvard, Polaris disebut bintang utara karena lokasinya ada di atas Kutub Utara.

Baca Juga: Bukan Berbentuk Bulat, Bintang Achernar Justru Berbentuk Lonjong

Bintang Utara ini memiiki sifat sangat unik dan penting bagi petunjuk arah.

Bintang Utara tidak pernah berpindah tempat, tidak pernah terbit, dan tidak akan pernah tenggelam atau terbenam.

Polaris Tak Terbit dan Terbenam

Jika kita berada di Kutub Utara pada malam hari, saat menengadah ke langit, kita akan melihat Polaris tepat di atas kepala.

Menariknya, Polaris tak seperti semua bintang lain di langit. Polaris berada di lokasi yang sama sepanjang malam, dari senja hingga fajar, tidak terbit dan terbenam.

Kehadirannya ini membuat orang beranggapan bahwa Polaris adalah bintang paling terang di langit. Padahal sebenarnya, Polaris adalah bintang ke-48 yang paling terang.

Meski begitu, cahaya yang dipancarkan Polaris sebenarnya 2.500 kali lebih terang dibanding Matahari.

Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?

Polaris merupakan bintang super raksasa dengan diameter hampir 40 kali lebih besar dibanding Matahari dan massa lima kali lebih berat.

Namun, karena Bintang Utara berjarak sangat jauh dengan Bumi, paparan cahaya yang sampai ke Bumi tak seterang Matahari.

Bintang Utara dalam Navigasi

Polaris pertama kali dipetakan oleh astronom Claudius Ptolemy yang hidup antara 85 sampai 165 SM.

Lokasi bintang yang dekat dengan Kutub Utara akhirnya menjadi penting dan bermanfaat bagi para navigator.

Pada malam hari, di Belahan Bumi Utara, jika kita melihat Polaris, kita tahu arah mana yang utara.

Setelah tahu arah utara, arah lain seperti selatan, timur, dan barat juga akan diketahui.

Baca Juga: Ada Banyak Rasi Bintang di Langit, Bagaimana Cara Menemukannya, ya? #AkuBacaAkuTahu

Peran Polaris sebagai petunjuk arah berlaku selama ratusan tahun. Bahkan Bintang Utara juga bisa memberi tahu garis lintang.

Sebab, sudut dari cakrawala Polaris sama dengan garis lintang posisi kita.

Sayangnya, Polaris tidak berguna sebagai alat bantu navigasi bila kita berada di selatan khatulistiwa karena Polaris turun di bawah cakrawala.

(Penulis: Gloria Setyvani Putri)

#GridNetworkJuara

Lihat video ini juga, yuk!