Bobo.id – Siapa yang suka makan pedas? Atau, teman-teman justru sedang sedang mencoba untuk mencicipi makan makanan yang super pedas?
Bisa jadi mencoba ayam goreng berbumbu yang super pedas atau mi goreng yang super pedas.
Saat pertama mencobanya, reaksi yang akan dirasakan adalah lidah akan langsung terasa terbakar dan telinga menjadi tuli sementara.
Baca Juga: Benarkah Kita Bisa Tersambar Petir Jika Bermain Ponsel saat Hujan?
Keadaan ini memang tidak berlangsung lama dan hanya dalam sekejap pendengaran kita akan kembali lagi seperti biasa.
Apakah teman-teman juga pernah merasakan tuli sementara ketika makan makanan yang sangat pedas?
Kenapa bisa terjadi seperti itu, ya? Apa sebabnya? Penasaran ingin tahu penyebabnya? Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga: Terlihat Sangat Mirip, Ini Bedanya Ikan Cupang Jantan dan Betina
Makan Pedas Dapat Membuat Tuli Sementara
Teman-teman, reaksi telinga yang tidak bisa mendengar sementara setelah makan pedas ini terjadi karena pengaruh zat kimia yang ada dalam cabai, yakni capsaicin.
Capsaicin adalah senyawa komponen yang memiliki efek pada organisme hidup yang mengandung banyak manfaat untuk daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Namun, di sisi lain zat kimia ini juga dapat memunculkan sensasi panas yang bisa memicu iritasi pada sel manusia, khususnya pada membran mulut, tenggorokan, lambung, dan mata.
Baca Juga: Atasi Diare sampai Cegah Diabetes, Inilah 5 Manfaat Daun Jambu Biji
Bila teman-teman mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah sedikit, maka capsaicin akan munculkan rasa hangat seperti menimbulkan rasa kegerahan.
Namun, bila makanan pedas yang kita makan semakin banyak, tubuh akan memproduksi ingus dan air mata sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk melawan zat kimia, capsaicin tersebut.
Baca Juga: Jalan Cepat Ada Kejuaraannya, Seperti Apa Olahraganya?
Lalu, Kenapa Bisa Muncul Tuli Sementara?
Ini karena adanya sumbatan lender atau ingus pada saluran eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga.
Menurut seorang ahli otolaringologi dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey Michael Goldrich, sensasi tuli sementara mirip dengan bindeng ketika flu.
Namun, ketika tuli sementara ingus yang dihasilkan cenderung lebih banyak sehingga sampai menyebabkan munculnya sumbatan.
Baca Juga: Sepeda Ini Sengaja Tidak Diberi Pedal, Mengapa Begitu, ya?
Kemungkinan lainnya adalah karena mendapatkan stimulus yang berlebih pada saraf bagian mulut dan wajah yang berhubungan dengan saraf koklea di telinga, atau yang disebut saraf trigeminal.
Tahukah teman-teman? Ternyata selain dapat memicu tuli sementara, capsaicin dapat memicu minculnya endorphin atau hormon yang dapat meredakan stress dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Sehingga, tak heran jika setelah makan pedas kita dapat lebih rileks.
#GridNetworkJuara
Baca Juga: Kadar Gula Darah Bisa Diperiksa Tanpa Cek Darah dengan Alat Buatan Kak Celestine Wenardy
Lihat juga video ini, yuk!