Bobo.id – Tahukah kamu? Di Papua, jarang sekali ada masakan yang dimasak dengan cara digoreng, lo.
Masyarakat Papua lebih sering mengolah makanan dengan metode barapen.
Apakah kamu pernah mendengar metode barapen? Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga: Pernah Makan Sate Bandeng Khas Banten? Ini Kisah di Baliknya!
Menjaga Tradisi Lewat Cara Memasak
Makanan khas Papua jarang ada yang dimasak dengan digoreng, lebih banyak dibakar atau direbus.
Ini karena minyak goreng sulit didapatkan di Papua, teman-teman.
Kemudian, orang Papua menyenangi proses memasak yang mempertahankan gizi dan memanfaatkan kekayaan alam di sekitar.
Untuk proses memasak, di Papua ada metode mamasak tradisional khas Papua yang masih dipertahankan, yaitu barapen.
Barapen juga dikenal dengan sebutan bakar batu.
Metode memasak bakar batu ini adalah ritual memasak bersama yang bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur, menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat, menyambut kabar bahagia, hingga mengumpulkan prajurit untuk berperang.
Jadi, bukan hanya memasak, metode ini juga merupakan tradisi masyarakat yang masih dijaga.
Baca Juga: Makanan Khas Papua Jarang Ada yang Digoreng, Mengapa Begitu?
Cara Memasak dengan Metode Bakar Batu
Untuk memasak menggunakan metode barapen atau bakar batu, batu-batu kali yang besar disusun kemudian api dinyalakan.
Bahan makanan yang akan dimasak kemudian ditata di atas atu-batu yang disusun rapi, kemudian di bagian atas makanan ditimpa dengan batu lagi.
Bahan makanan itu misalnya ikan, daging, ayam, daging sapi, atau daging babi.
Selain daging, makanan yang sering diolah dengan metode barapen adalah keladi atau talas.
Sebelum dibakar, bahan makanan lebih dulu dibungkus menggunakan daun talas atau daun pisang.
Api untuk memasak dengan barapen ini dibuat dari kayu yang dikumpulkan kemudian dibakar.
O iya, bakar batu dibuat disebuah lubang besar, lubang itu nantinya ditutupi dedaunan kering dan kembali dibakar.
Baca Juga: 8 Gunung Tertinggi di Indonesia, 5 di Antaranya Ada di Papua
Membutuhkan Waktu Lama
Proses memasak ini membutuhkan waktu yang lama, teman-teman.
Memasak dengan barapen bisa membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk mematangkan makanan.
Ini tergantung jumlah, ukuran, dan jenis bahan makanan yang dimasak. Proses ini lama karena menunggu dua tumpukan batu agar panas.
Meski begitu, cara memasak bakar batu ini juga punya keuntungan, lo. Misalnya, memasak ikan dengan metode barapen membuat ikan lembut namun tidak berair.
Wah, apa teman-teman juga ingin mencicipi makanan khas Papua yang dimasak dengan metode bakar batu?
Baca Juga: Bukan Hanya Papeda, Kenali Jenis Olahan Sagu Lain dari Raja Ampat, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!