Bobo.id - Kita selalu disarankan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Selain bisa mengotori lingkungan sekitar, buang sampah sembarangan juga bisa menyebabkan selokan menjadi tersumbat.
Hal ini bisa memicu terjadinya banjir jika hujan lebat datang, teman-teman.
Baca Juga: Hebat, LAPAN Akan Bangun Bandar Antariksa Pertama di Indonesia!
Nah, tak hanya di Bumi, ternyata sampah juga ada di ruang angkasa, lo. Sampah-sampah itu tepatnya berada di orbit Bumi.
Menurut para astronom, sekarang ini ada lebih dari 500.000 sampah antariksa yang tersebar di jalur orbit Bumi.
Sama seperti sampah di Bumi, sampah antariksa juga harus dibersihkan, nih. Bagaimana caranya, ya?
Sampah Antariksa Berasal dari Mana?
Saat ini, ada lebih dari 500.000 keping sampah luar angkasa yang ada di orbit Bumi.
Kepingan sampah ini dulunya merupakan bagian dari satelit-satelit yang diluncurkan dan sudah tak berfungsi lagi.
Sampah-sampah ini berputar di sekitar planet dengan kecepatan yang luar biasa, mencapai 28.000 kilometer per jam.
Kalau dibiarkan, risiko tabrakan dengan satelit yang masih aktif tentu akan terjadi.
Puing-puing juga berbahaya bagi misi luar angkasa dan mencemari pandangan astronom saat mengamati langit.
Baca Juga: Wahana Antariksa Hayabusa 2 Akan Bawa Potongan Asteroid saat Kembali ke Bumi
Robot Pembersih Sampah Ruang Angkasa
Badan Antariksa Eropa (ESA) pun mengungkapkan rencananya untuk membersihkan sampah-sampah ini.
Pada 2025, ESA berencana meluncurkan pengumpul sampah ruang angkasa bernama ClearSpace-1.
ClearSpace-1 akan diluncurkan hingga ketinggian 500 kilometer di atas permukaan Bumi. Robot empat tangan itu akan melacak sampah seperti permainan Pac-Man.
Misi tersebut mulai mengumpulkan sampah dari yang terkecil untuk membuktikan konsep robot pengumpul itu berhasil.
Potongan sampah yang dimaksud ini beratnya kira-kira sama dengan satelit kecil dan memiliki bentuk sederhana yang membuatnya mudah untuk digenggam dengan empat lengan robot.
Setelah aman, maka sampah tersebut akan diseret keluar dari orbit dan dibiarkan terbakar di atmosfer.
Sayangnya, cara itu juga akan menghancurkan robot pengumpul.
Baca Juga: Keren, Wahana Antariksa Voyager 2 Berhasil Melewati Batas Tata Surya!
Namun, di masa depan, ESA berharap dapat menciptakan cara bagi robot untuk mengambil dan mengeluarkannya dari orbit secara aman.
Saat ini, ada hampir 2.000 satelit aktif dan 3.000 satelit nonaktif. Tahun-tahun mendatang, jumlah satelit tentu akan terus meningkat.
Tantangan dari misi pengumpulan sampah ini terdapat pada biayanya yang mahal.
Misi ClearSpace sendiri menelan biaya sekitar 129 Juta dollar Amerika atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Sementara opsi lain yang lebih murah, seperti menggunakan sampah sebagai bahan bakar, belum ada yang berhasil.
(Penulis: Monika Novena)
Lihat video ini juga, yuk!