Cerpen Anak: Kambing Hitam

By Sarah Nafisah, Minggu, 15 Desember 2019 | 18:00 WIB
Cerpen Anak: Kambing Hitam (Dok. Majalah Bobo)

“Mari, Pak, masuk ke rumah. Minum the dulu atau mau ikut main catur?” Pak Rojali menawarkan.

“Terima kasih! Aku sudah capek mencari kambing hitamku yang hilang. Aku mau pulang istirahat. Biarlah besok kucari lagi!” pamit Pak Hasan. Pak Abdul dan Pak Rojali  saling pandang dan tersenyum penuh arti.

Mereka kemudian berunding dan sepakat untuk melakukan sesuatu. Esok harinya Pak Abdul dan Pak Rojali membeli seekor kambing hitam dan menuntunnya ke rumah Pak Hasan.

“Pak Hasan, ketiga orang semalam itu sangat merepotkan kami. Hampir tiga kali mereka memindahkan pagar batas halaman kami. Untung Pak Hasan memergokinya. Karena Pak Hasan kehilangan kambing, kami mau memberikan kambing hitam ini untuk Pak Hasan,” kata Abdul.

Baca Juga: Yuk, Coba 6 Aplikasi Video Editor Gratis untuk Mengedit Video Jadi Lebih Menarik!

Pak Hasan terkejut, “Oh, terima kasih! Tapi… aku tak pantas menerimanya. Sebenarnya… akulah yang menyuruh orang memindahkan pagar batas halaman kalian. Kalian berdua begitu rukun dan baik hati, sehingga aku iri. Maafkan aku,” Pak Hasan tertunduk malu penuh rasa bersalah.

Suasana hening sejenak. Kemudian Pak Abdul berkata, “Pak Hasan, kami memaaafkan Bapak. Kami juga bersalah sehingga membuat Bapak iri. Mulai sekarang, kami akan mengajak Pak Hasan dalam segala kegiatan di desa ini.” “Ya, kita bertiga bisa berbuat lebih banyak untuk membantu rakyat desa,” kata Pak Rojali. Mereka bertiga saling bersalaman. Kambing hitam itu akhirnya disembelih, dijadikan sate dan dibagi-bagikan kepada para penduduk desa.

Cerita oleh: Widya Suwarna

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!