Dari sisa fosil yang dikumpulkan, peneliti menyimpulkan bahwa burung menjadi tidak bisa terbang merupakan hasil dari evolusi.
Diduga ratite yang tidak bisa terbang mulai terjadi setelah peristiwa kepunahan besar yang terjadi di Bumi.
Peristiwa kepunahan massal ini membuat dinosaurus bukan unggas dan dinosaurus bertulang belakang punah.
Akibatnya, dinosaurus yang bisa terbang dapat dengan mudah menyebar dan menempati wilayah baru.
Baca Juga: Benarkah Ikan Oarfish Bisa Deteksi Gempa dan Tsunami? #AkuBacaAkuTahu
Selain itu, spesies dinosarus ini juga mengalami perubahan morfologis atau bentuk tubuh serta perilaku.
Salah satu perubahan perilaku adalah perjalanan untuk mendapatkan makanan yang dilakukan dengan berjalan kaki karena perubahan habitat.
Jika Tidak Digunakan Terbang, Apa Fungsi Sayap Burung?
Selain rangka atau tulang sayap yang berbeda, bulu pada sayap burung yang tidak bisa terbang juga berbeda, nih.
Bulu sayap pada burung yang tidak bisa terbang biasanya lebih tebal, kecil, dan rapat.
Baca Juga: Walaupun Terlihat Mungil dan Cantik, Ternyata Gurita Ini Berbahaya!
Tipe bulu ini diperlukan untuk membantu burung dalam pergerakannya ketika berenang.
Yap, meski tidak bisa terbang, sayap beberapa jenis burung masih digunakan untuk berbagai aktivitas lain untuk membantu burung dalam bergerak.
Sayap mereka bisa berkembang untuk membantu burung berenang, memberikan keseimbangan pada burung, hingga menjadi sistem kemudi dan rem bagi burung yang berlari dengan cepat.