Keripik Tidak Lagi Renyah Setelah Terkena Udara dalam Waktu Lama, Kenapa, ya?

By Tyas Wening, Sabtu, 21 Desember 2019 | 14:15 WIB
Keripik kentang. (Pexels)

Pori-Pori Camilan Menyerap Uap Air pada Udara

Teman-teman pasti tahu bahwa kulit memiliki pori-pori, yang berguna untuk mengeluarkan panas dari tubuh, berupa keringat.

Mirip seperti kulit manusia, camilan yang kita nikmati, seperti keripik, juga punya pori-pori di permukaannya.

Pori-pori pada permukaan camilan ini sangat kecil, sehingga kita sulit melihatnya.

Nah, pori-pori yang ada di permukaan keripik inilah yang bisa menyebabkan keripik menjadi tidak lagi renyah setelah berada terlalu lama di udara terbuka.

Baca Juga: Keramas Setiap Hari Bisa Bikin Rambut Cepat Panjang, Mitos atau Fakta?

Ketika keripik berada di udara terbuka, maka pori-pori keripik yang kecil tadi akan terisi dengan uap air pada udara yang mengenai keripik.

Yap, camilan akan menyerap uap air pada udara dan membuat camilan menjadi seperti terkena air.

Akibatnya, camilan menjadi tidak lagi renyah dan justru akan melempem serta sulit digigit.

Baca Juga: Bukan Gula, Ternyata 2 Hal Inilah yang Jadi Penyebab Utama Diabetes

Kemasan Camilan yang Dibuat Menggembung Ada Alasannya

Nah, sifat camilan yang dapat menyerap uap air ini juga menjadi alasan kenapa kemasan camilan dibuat menggembung.

Ketika membuka kemasan camilan, mungkin ada yang merasa kesal karena camilan yang ada di dalam kemasan isinya hanya sedikit, padahal kemasannya besar.

Tahukah kamu? Ternyata kemasan camilan yang menggembung dan berisi banyak udara dibuat agar camilan tetap renyah, lo.