Warna Ungu Jarang Dipakai untuk Bendera Negara, Ternyata Ada Alasannya!

By Avisena Ashari, Minggu, 22 Desember 2019 | 17:33 WIB
Ilustrasi pewarna ungu (Photo by Tanaphong Toochinda on Unsplash)

Warna Ungu yang Spesial

Awalnya, pewarna ungu alami sangat langka dan mahal harganya.

Akibatnya, kain yang diberi warna ungu sangat mahal dan hanya bisa dibeli oleh keluarga kerajaan dan penguasa.

Pada masa itu, zat pewarna ungu diambil dari spesies siput atau moluska yang langka dari laut Mediterania, tepatnya di wilayah Tyre.

Mahkota ratu Inggris berwarna ungu (The Royal Household)

Baca Juga: Jadi Lambang Kerajaan Arendelle di Film Frozen, Ini Fakta Bunga Crocus

Siput tersebut tidak bisa langsung menghasilkan pewarna. Untuk menjadi pewarna ungu, harus melewati proses yang cukup rumit.

Bahkan, untuk membuat satu gram pewarna ungu, dibutuhkan 10.000 siput. Jadi, warna ungu ini menjadi sangat langka dan hanya diperuntukkan bagi orang yang sangat kaya.

Tentunya biaya yang dikeluarkan akan banyak sekali jika warna tersebut digunakan untuk bendera negara, bukan?

Penemuan Pewarna Ungu Sintetis

Nah, pada 1856, William Henry Perkin menemukan pewarna ungu buatan atau sintetis. Beliau adalah ahli kimia dari Inggris.