Kontraksi otot ini disebabkan oleh reaksi kimia di dalam tubuh jangkrik.
Nah, kontraksi otot yang menghasilkan suara derik jangkrik akan tergantung pada cepat atau lambatnya reaksi kimia pada tubuh jangkrik terjadi.
Ketika musim panas atau musim kemarau, yang suhunya lebih tinggi, reaksi kimia akan terjadi lebih cepat dalam tubuh jangkrik.
Akibatnya, sayap jangkrik akan bergerak atau bergesakan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Pernah Dengar Hewan Laut Makan Plastik? Ini Faktanya
Inilah sebabnya, saat suara derik semakin sering terdengar, artinya suhu semakin tinggi atau hangat.
Sebaliknya, saat suhu semakin rendah, maka suara derik jangkrik akan jarang terdengar karena lambatnya reaksi kimia dalam tubuh jangkrik memengaruhi kontraksi otot.
Jangkrik Merupakan Organisme Berdarah Dingin
Perubahan reaksi kimia yang terjadi pada tubuh jangkrik ini disebabkan karena jangkrik yang merupakan hewan berdarah dingin.
Hewan yang berdarah dingin akan bergantung pada suhu di sekitarnya untuk mengontrol tubuhnya.
Baca Juga: Ukuran Kepala Ular Kobra Lebih Lebar dari Badannya, Apakah Ada Fungsinya?
Nah, karena jangkrik adalah hewan berdarah dingin, maka mekanisme dalam tubuhnya akan tergantung pada suhu di sekitarnya.
Inilah sebabnya suhu udara di sekitar bisa ditentukan dengan melakukan penghitungan dari suara derik jangkrik.
Tonton video ini juga, yuk!