Bobo.id - Krik... Krik... Krik... Dari suaranya, teman-teman pasti tahu hewan apa yang menghasilkan suara itu, kan?
Yap, hanya dengan mendengar suaranya, kita sudah tahu kalau itu suara jangkrik.
Biasanya, jangkrik banyak terdapat di wilayah terbuka, seperti lapangan, hutan, maupun sawah.
Uniknya, suara jangkrik yang khas ini bukan dikeluarkan dari mulutnya, teman-teman.
Baca Juga: Tidak Hanya Burung Beo, 5 Burung Ini Juga Bisa Menirukan Suara!
Justru, jangkrik menghasilkan suara dari gesekan sepasang sayapnya.
Keunikan lainnya dari jangkrik adalah, suara derik jangkrik bisa digunakna untuk mengetahui suhu udara di sekitar jangkrik itu.
Nah, teman-teman bisa membaca artikel mengenai cara menghitung suhu udara dari derik jangkrik di artikel ini, ya!
Baca Juga: Tanpa Termometer, Suhu Bisa Diketahui dari Derik Jangkrik, Bagaimana Caranya?
Sebenarnya, apa kaitan antara suhu udara dengan derik jangkrik yang kita dengar, ya?
Cari tahu penjelasannya, yuk!
Suara Jangkrik Berasal dari Gesekan Sayapnya
Untuk bisa menghasilkan suara, jangkrik harus menggesekkan kedua sayapnya.
Hal ini disebut juga sebagai stridulasi, yaitu produksi suara dengan menggesekkan bagian tubuh tertentu.
Nah, dalam hal ini, stridulasi yang dilakukan oleh jangkrik adalah dengan menggesekkan sepasang sayapnya.
Pada sayap kiri jangkrik terdapat sekitar 30 - 500 bulu halus seperti sisir, yang disebut file.
Baca Juga: Apa Benar Selasih dan Kemangi adalah Tanaman yang Sama? #AkuBacaAkuTahu
File kemudian digesekkan ke sayap kanannya yang berfungsi sebagai pengikis.
Suara derik jangkrik akan terproduksi saat sayap kiri jangkrik diangkat setinggi 45 derajat, kemudian digesekkan dengan sayap kanan.
O iya, hanya jangkrik jantan saja, lo, yang bisa menghasilkan suara derikan.
Fungsi dari derikan jangkrik jantan ini adalah untuk mencari pasangan, menakuti jangkrik jantan lainnya, maupun tanda bahaya.
Baca Juga: Apakah Kucing Boleh Makan Roti Tawar? #AkuBacaAkuTahu
Suara Derik Jangkrik Bisa Menunjukkan Suhu Udara
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1897 oleh ahli fisika bernama Almos Dolbear menunjukkan bahwa suara derik jangkrik bisa menunjukkan suhu udara.
Kaitan antara suhu udara dengan suara derik jangkrik adalah adanya kontraksi otot di sayap jangkrik.
Kontraksi otot ini disebabkan oleh reaksi kimia di dalam tubuh jangkrik.
Nah, kontraksi otot yang menghasilkan suara derik jangkrik akan tergantung pada cepat atau lambatnya reaksi kimia pada tubuh jangkrik terjadi.
Ketika musim panas atau musim kemarau, yang suhunya lebih tinggi, reaksi kimia akan terjadi lebih cepat dalam tubuh jangkrik.
Akibatnya, sayap jangkrik akan bergerak atau bergesakan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Pernah Dengar Hewan Laut Makan Plastik? Ini Faktanya
Inilah sebabnya, saat suara derik semakin sering terdengar, artinya suhu semakin tinggi atau hangat.
Sebaliknya, saat suhu semakin rendah, maka suara derik jangkrik akan jarang terdengar karena lambatnya reaksi kimia dalam tubuh jangkrik memengaruhi kontraksi otot.
Jangkrik Merupakan Organisme Berdarah Dingin
Perubahan reaksi kimia yang terjadi pada tubuh jangkrik ini disebabkan karena jangkrik yang merupakan hewan berdarah dingin.
Hewan yang berdarah dingin akan bergantung pada suhu di sekitarnya untuk mengontrol tubuhnya.
Baca Juga: Ukuran Kepala Ular Kobra Lebih Lebar dari Badannya, Apakah Ada Fungsinya?
Nah, karena jangkrik adalah hewan berdarah dingin, maka mekanisme dalam tubuhnya akan tergantung pada suhu di sekitarnya.
Inilah sebabnya suhu udara di sekitar bisa ditentukan dengan melakukan penghitungan dari suara derik jangkrik.
Tonton video ini juga, yuk!