Ah, rencana Yuni kan memang begitu!
Sementara itu ada pengumuman bahwa karcis sirkus bisa dibeli di sekolah. Harganya jauh lebih murah. Seribu rupiah! Nontonnya nanti bersama-sama pada hari paling akhir pertunjukan sirkus itu.
Yuni kegirangan. Pada hari kesepuluh, ia menghitung uang tabungannya. Ayu dan Ota memperhatikan. Ternyata terkumpul seribu delapan ratus lima puluh rupiah.
"Cukup untuk satu karcis."
Baca Juga: Apa Benar Air Dingin dan Air Es Berbahaya untuk Tubuh? #AkuBacaAkuTahu
Ota berujar cepat, "Kak Ayu juga punya tabungan."
Ayu mengangguk, lalu menyerahkan uang sejumlah lima ratus rupiah. "Ota tidak minta oleh-oleh, jadi uangnya bisa dikumpulkan," jelasnya.
"Cukup untuk dua karcis," kata Yuni kali ini. Tapi kemudian ia tertegun. Hanya dua karcis, sedang mereka bertiga! Ota meremas-remas tangannya, begitulah ia kalau tegang dan ketakutan. Anak kecil itu tak mampu membayangkan dirinya tidak diajak menonton.
Ayu menatap kakaknya dengan risau. Yuni menghindari tatapan itu dan kebingungan. Bagaimana pun ia harus mengambil keputusan.