Lalu lintas tak begitu ramai. Pak Iwan menyetir dengan tenang. Di tengah perjalanan mobil mulai berbunyi, "Greeek, greeek, greeek...!" dan kemudian berhenti. Untung mereka berada di jalurdi tepi jalan.
Pak Iwan dan Pak Dipo turun. Wajah Pak Iwan masam. Pak Dipo senyum-senyum dan berkata, "Betul kan, kataku tadi. Mobil ini sudah pantas masuk museum!"
"Sudah, tak usah banyak omong. Kamu juga tak ada gunanya. Tak bisa membantu apa-apa!" gerutu Pak Iwan. La sudah membuka kap mobil dan memeriksa mesin.
Baca Juga: Apa Arti Stadium pada Penyakit Kanker? #AkuBacaAkuTahu
Untunglah keponakan Pak Iwan dan kawannya lewat dengan naik sepeda motor, la memperbaiki mobil Pak Iwan dan mobil itu bias berjalan lagi.
"Untung ada anak muda yang pandai. Kalau tidak, lama-lama mogok di jalan, bias diderek kita!" kata Pak Dipo.
"Ah, kalau tidak ada dia, aku pun sanggup memperbaikinya. Aku kan sarjana teknik! Aku kan bukan tamatan SMP!" sambut Pak Iwan dengan kesal.