Banyak yang Bicara Perang Dunia, Dulu Komunkasi dengan Sandi Ini Jadi Alat Komunikasi Penting Saat Perang

By Tyas Wening, Kamis, 16 Januari 2020 | 14:30 WIB
Pramuka (Ode/Majalah Bobo)

Penemuan Sandi Morse Terinspirasi dari Telegraf

Pengiriman pesan melalui telegraf memang dianggap lebih cepat dibandingkan menggunakan kurir pengantar pesan, teman-teman.

Namun hal ini cukup menyulitkan petugas penerjemah pesan, karena mereka harus bergantian melihat gerakan jarum atau lampu yang menyala, sambil menuliskan pesan.

Dari hal inilah, bersama dengan dua fisikawan lainnya, Samuel Morse kemudian membuat sistem pengiriman pesan menjadi lebih mudah.

Kode morse yang diciptakan berupa titik dan garis putus-putus yang berarti huruf atau angka tertentu.

Baca Juga: Piala Lycurgus Ini Dibuat dengan Menggunakan Teknologi Nano

Mesin telegraf dengan kode morse akan mengeluarkan bunyi klik yang berbeda antara titik dengan garis, yang membuat operator bisa menerjemahkan setiap huruf, angka, maupun tanda baca.

Untuk mempermudah operator dalam menuliskan pesan yang dikirimkan, mereka mulai punya sebutan khusus, nih.

Huruf dan angka dalam kode morse (Wikipedia.org)

Titik dalam sandi morse disebut 'dits', dan 'dahs' untuk tanda garis, mengikuti suara alat pada telegraf sandi morse.

Baca Juga: Kenapa Olahraga Sepak Bola di Amerika Disebut Soccer, Bukan Football? #AkuBacaAkuTahu

Sandi Morse Menjadi Alat Komunikasi yang Penting saat Perang Dunia

Saat ini, sandi morse yang kita tahu kebanyakan digunakan atau dipelajari dalam pramuka.

Namun saat Perang Dunia II, sandi morse adalah alat komunikasi yang penting, teman-teman.

Bahkan ada kode khusus yang digunakan untuk keadaan darurat, yaitu bentuk SOS atau tanda bahaya, yang sandinya terdiri dari tiga titik, tiga garis, dan tiga titik.

Sandi morse juga digunakan sebagai standar komunikasi internasional di laut hingga tahun 1999, yang kemudiak digantikan dengan sistem satelit.

Yuk, tonton video ini juga!