Memiliki Daratan yang Luas, Apa Jadinya Jika Gurun Sahara Ditutupi Panel Surya?

By Avisena Ashari, Selasa, 21 Januari 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Gurun di Amerika Serikat (U.S. Department of the Interior/Wikimedia Commons)

Dalam setiap atom silikon itu ada elektron yang memiliki muatan listrik.

Saat cahaya Matahari mengenai panel surya, cahaya itu mengenai elektron dan membebaskanya. Elektron itu bisa bergerak ke arah atas menuju sisi yang menghadap ke Matahari.

Inilah yang menghasilkan listrik yang bisa dialirkan ke berbagai peralatan di rumah kita, mulai dari lampu, televisi, komputer, dan yang lainnya.

Listrik yang dihasilkan tergantung pada cuaca setiap hari. Jika cuaca cerah, maka lebih banyak daya listrik yang dihasilkan dibandingkan saat mendung.

Wah, bagaimana jika panel surya dipasang di Gurun Sahara yang luas dan panas?

Baca Juga: Keren! Gedung Sekolah Ini Dilapisi 12.000 Panel Surya Warna Biru!

Bagaimana Jika Ada Panel Surya di Seluruh Gurun Sahara

Gurun Sahara memiliki luas sekitar 9,2 juta kilometer persegi, teman-teman. Jika seluruh wilayah itu dipasangi panel surya, total energi listrik yang dihasilkan setiap tahunnya bisa mencaapai 22 gigawatt-jam.

Jumlah itu ribuan kali lebih banyak dibandingkan kebutuhan listrik dunia saat ini, lo.

Kemudian, jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir, panel surya lebih aman bagi lingkungan.

Panel surya tidak menghasilkan apa-apa yang buruk bagi lingkungan, sementara pembangkit listrik yang menggunakan fosil menyisakan gas berisi polutan dan pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan zat sisa radioaktif.