Bobo.id - Ketika menuliskan bilangan atau deretan angka, maka kita akan menulis menggunakan angka Arab, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Selain angka Arab, ada jenis angka lainnya yang juga masih digunakan saat ini, yaitu angka Romawi.
Biasanya, angka Romawi masih banyak digunakan pada jam yang berukuran besar, seperti jam Gadang di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Angka Romawi juga masih digunakan untuk penamaan orang-orang dengan kedudukan yang penting, seperti Gubernur Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X.
Jika dibandingkan dengan angka Arab, angka Romawi lebih jarang digunakan secara luas dan untuk keperluan sehari-hari.
Mengapa angka Romawi lebih jarang digunakan dibandingkan angka Arab, ya?
Cari tahu juga sejarah angka Romawi serta cara membacanya, yuk!
Sejarah Angka Romawi Berawal dari Seorang Penggembala
Penulisan angka dengan sistem angka Romawi diperkirakan sudah bermula sejak tahun 500 Sebelum Masehi di seluruh Eropa.
Sedangkan penggunaan angka Arab seperti yang sekarang kita gunakan mulai dikembangkan tahun 1.300 Masehi.
Ada beberapa sejarah mengenai penggunaan angka Romawi, nih, teman-teman. Namun yang paling terkenal adalah angka Romawi diciptakan oleh seorang penggembala.
Saat itu, penggembala akan menghitung jumlah hewan ternak yang dimilikinya.
Baca Juga: Mengapa Tahun Baru Masehi Dimulai Tanggal 1 Januari, ya? #AkuBacaAkuTahu
Jumlah hewan ternak ini akan menggunakan ranting pohon untuk menghitung jumlah ternaknya.
Bilangan satu hingga empat disimbolkan dengan ranting pohon yang berjajar.
Sedangkan setiap bilangan yang punya angka lima, penggembala akan menggunakan ranting yang disimbolkan dengan V.
Nah, untuk bilangan kelipatan 10, disimbolkan dengan ranting pohon yang disilangkan, menjadi X.
Baca Juga: Piala Lycurgus Ini Dibuat dengan Menggunakan Teknologi Nano
Angka Romawi Merupakan Simbol Tangan
Selain merupakan penulisan angka yang digunakan oleh penggembala, angka Romawi juga dianggap sebagai simbol tangan untuk menunjukkan angka tertentu.
Angka satu sampai empat disimbolkan dengan satu jari, sedangkan angka lima yang sekarang disimbolkan dengan V dilakukan dengan menunjukkan seluruh jari.
Bilangan enam sampai sembilan ditunjukkan dengan satu tangan yang menunjukkan simbol angka lima, ditambah satu sampai empat jari di tangan lain.
Sedangkan angak 10 disimbolkan dengan X, yang dilakukan dengan menyilangkan dua ibu jari.
Angka Romawi Tidak Digunakan Secara Luas
Sejak adanya angka modern yang masih digunakan hingga saat ini, angka Romawi sudah tidak banyak digunakan, nih, teman-teman.
Alasan terbesar angka Romawi tidak lagi digunakan dan diganti dengan angka Arab adalah karena tidak adanya angka nol dalam bilangan angka Romawi.
Hal ini dianggap menyulitkan untuk mengembangkan sistem matematika, terutama bilangan pecahan.
Akibatnya kalau angka Romawi tetap digunakan justru akan menyulitkan untuk memahami matematika secara umum dan menyulitkan bidang perdagangan.
Baca Juga: Nekara, Gendang Perunggu yang pernah Menjadi Simbol Kemakmuran
Ada Tujuh Simbol Dasar Angka Romawi
Dalam menggunakan angka Romawi, ada tujuh simbol dasar untuk memahami cara membaca maupun menulis dalam angka Romawi, nih.
Tujuh simbol dasar ini adalah I, V, X, L, C, D, dan M, yang punya nilai berbeda, yaitu 1, 5, 10, 50, 100, 500, dan 1.000.
Kalau kita menemukan dua simbol yang berbeda, seperti angka yang lebih besar diikuti dengan angka yang lebih kecil, maka untuk mengetahui jumlah angkanya, cukup tambahkan kedua angka tadi.
Misalnya 'XI', yang merupakan penulisan untuk angka 11 dan didapatkan dari penulisan angka 10, yaitu X ditambah angka 1 atau I.
Sedangkan kalau angka yang lebih kecil dituliskan lebih dulu dari angka yang besar, maka cara membacanya adalah dengan mengurangi angka besar dengan angka kecil.
Contohnya adalah penulisan XC, yang adalah angka 90. Caranya adalah dengan dengan mengurangi C, yaitu 100 dengan X yang merupakan 10. Maka 100 dikurangi 10 adalah 90.
Sumber: historylearning.com
Tonton video ini juga, yuk!