Sering Jadi Pengganti Saus Sambal untuk Anak, Ternyata Saus Tomat Tidak Baik untuk Tubuh

By Iveta Rahmalia, Kamis, 30 Januari 2020 | 14:00 WIB
Saus tomat. (Pexels)

Bobo.id - Saus tomat biasanya paling sering dimakan oleh anak-anak seperti kita. Apakah teman-teman sering makan ayam goreng atau kentang dengan saus tomat?

Karena rasanya yang tidak pedas, saus tomat sering dijadikan pengganti saus sambal. Selain itu, banyak orang juga merasa saus ini sehat karena terbuat dari tomat.

Tomat sendiri kaya vitamin C, lycopene, serat, dan kandungan nutrisi lainnya yang baik bagi tubuh.

Namun sayangnya, kandungan saus tomat dan tomat asli jauh berbeda.

Terlalu banyak mengonsumsi saus tomat atau mengonsumsinya untuk jangka panjang bisa membahayakan kesehatan.

Mengandung Gula

Satu botol saus tomat mengandung 25% gula. Memang rasanya enak, tapi terlalu banyak gula di dalamnya dan anak-anak tidak membutuhkan itu.

Baca Juga: Mengapa Tomat Sebaiknya Tidak Disimpan di Kulkas? #AkuBacaAkuTahu

Kita sudah mendapatkan dari sumber makanan lain, tak perlu lagi menambahkannya dari saus tomat.

Jadi, penting untuk kita membatasi saus tomat demi kesehatan kita.

Apalagi, kini tak sedikit anak remaja yang didiagnosis diabetes tipe 2, karena pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Tinggi Natrium

Umumnya, makanan kemasan memang mengandung natrium, ada yang rendah, ada yang tinggi. Saus tomat termasuk yang tinggi kandungan natriumnya.

Tubuh memang membutuhkan garam, tetapi asupan garam berlebih justru akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti hipertensi, sakit ginjal, hingga jantung.

Baca Juga: Mengapa Saus Tomat Sulit Dituangkan dari Botol, ya? #AkuBacaAkuTahu

Buah Tomat (pixabay.com)

Sirup Jagung Tinggi Fruktosa

Satu lagi kandungan tak sehat yang ada dalam saus tomat. Sebagian besar saus tomat mengandung sirup jagung tinggi fruktosa yang bertanggung jawab atas tingginya risiko diabetes dan obesitas.

Jika kebiasaan konsumsi saus tomat dibiarkan, bukan tak mungkin di masa mendatang anak-anak berisiko terserang berbagai penyakit lain yang lebih berbahaya.

Baca Juga: Uji Coba Penanaman Tomat di Ruang Angkasa Dilakukan, Apa Tujuannya?

(Penulis: Bestari Kumala Dewi)

Lihat juga video ini, yuk!