Ada Perempuan yang Berkumis Lebih Tebal dari Perempuan Lainnya, Mengapa Begitu?

By Iveta Rahmalia, Jumat, 14 Februari 2020 | 16:00 WIB
Ilustrasi perempuan punya kumis. (Pxhere)

Bobo.id – Apakah ayah, kakak, atau pamanmu punya kumis? Kebanyakan laki-laki memang ditumbuhi rambut halus di atas bibir. Itulah kumis.

Namun, kalau diperhatikan, perempuan juga punya kumis tipis. Bahkan, ada juga perempuan yang punya kumis lebih tebal dari perempuan lain.

Mengapa begitu? Yuk, cari tahu jawabannya!

Kenapa Perempuan Bisa Berkumis?

Ternyata, pertumbuhan dan penempatan rambut tubuh yang kita miliki sangat ditentukan oleh genetik, lo.

Hal itu juga bisa dipengaruhi oleh faktor etnis atau suku juga, lo, teman-teman.

Hirsutisme adalah kondisi paling sering yang bisa dimiliki oleh beberapa perempuan karena turunan genetik.

Jika ibu atau kakak perempuan kita memiliki kondisi ini, maka kemungkinan besar kita akan mengalami hirsutisme.

Hirsutisme lebih sering ditemukan pada orang-orang etnis Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Mediterania.

Baca Juga: Di Desa Ini, Anak Perempuan Mengenakan Konde dari Rambut Leluhurnya

Apa itu Hirsutisme?

Hirsutisme adalah sebuah kondisi pertumbuhan rambut berlebih pada perempuan, yang mengikuti pola pertumbuhan rambut pada laki-laki.

Jika kita bandingkan dengan bulu-bulu halus pada umumnya, hirsutisme lebih menumbuhkan rambut yang kaku, kasar, dan berwarna gelap di tempat-tempat di mana bulu laki-laki biasa tumbuh.

Bulu wajah yang tebal, kumis, atau jenggot secara umum tidak dianggap sebagai karakteristik fisik untuk perempuan.

Makanya, kita pasti merasa heran bila melihat perempuan yang memiliki kumis.

Penyebab Hirsutisme

Sebagian besar penyebab hirsutisme adalah produksi berlebihan dari hormon yang dimiliki laki-laki bernama androgen dan testosteron.

Semua perempuan pada dasarnya juga menghasilkan testosteron. Tapi biasanya jumlah hormon yang dihasilkan perempuan lebih sedikit dari laki-laki.

Tumbuhnya rambut berlebih pada perempuan tidak selalu disebabkan oleh jumlah hormon testoteron yang berlebih.

Tetapi juga disebabkan oleh sensitivitas folikel rambut terhadap androgen, sensitivitas insulin, dan keseimbangan antara testosteron dengan hormon lain, seperti estrogen dan progesteron, lo.

Pada beberapa kasus, penyebab hirsutisme tidak ditemukan dan tidak selalu menjadi pertanda penyakit serius.

Baca Juga: Abigail, Pemain Perempuan Satu-satunya di Zona Timur MJFC 2019

Perempuan yang memiliki hirsutisme bisa juga memiliki tingkat hormon pria yang tergolong normal.

Namun, jika kita mengalami perubahan pada pertumbuhan rambut tubuh, seperti tekstur yang menebal, warnanya pekat, atau area penyebarannya meluas, ada baiknya kita mengunjungi dokter dan mencari informasi lebih banyak.

Apakah Hirsutisme Bisa Diobati?

Pengobatan hirsutisme tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan seberapa lebat pertumbuhan rambutnya.

Perempuan yang memiliki hirsutisme dan berat badan berlebih bisa menyiasatinya dengan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat.

Baca Juga: Sri Asih, Jagoan Perempuan Indonesia yang Kekuatannya Sama dengan 250 Pria Dewasa

(Penulis: Sarah Nafisah)

Lihat juga video ini, yuk!