Setiap Tahun, Hari Tanpa Bayangan Terjadi 2 Kali, Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?

By Tyas Wening, Minggu, 23 Februari 2020 | 15:45 WIB
Ilustrasi bayangan. (Pixabay)

O iya, gerakan ini disebut juga sebagai gerak semu harian matahari.

Ketika jarak matahari berada paling jauh dari Bumi, yaitu berada di titik tertingginya, maka saat itu Matahari akan berada tepat di atas kepala kita atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan kita menjadi tidak terlihat.

Untuk membuktikan konsep ini, kita bisa melakukan eksperimen dengan menggunakan senter.

Ambil sebuah benda dan letakkan di lantai, kemudian dinari dengan senter tepat di atas benda itu.

Semakin dekat jarak senter pada benda, maka akan semakin besar bayangannya. Namun sebaliknya, jika semakin jauh jarak senter, maka bayangan akan semakin kecil, bahkan tidak terlihat.

Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?

Indonesia Akan Mengalami Dua Kali Peristiwa Kulminasi

Tahun 2020, akan terjadi dua kali peristiwa kulminasi atau hari tanpa bayangan.

Peristiwa kulminasi pertama terjadi pada bulan Februari - Maret, sedangkan kulminasi kedua terjadi di bulan September - Desember.

Pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 dan 22 September 2020 pukul 20.31, matahari akan berada tepat di garis khatulistiwa.

Karena posisi Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa inilah, maka peristiwa kulminasi terjadi tidak jauh dari tanggal itu.

Yuk, tonton video ini juga!