Mengapa Luka pada Pasien Diabetes Membutuhkan Waktu Lama untuk Sembuh?

By Tyas Wening, Minggu, 23 Februari 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi luka (Getty Images/iStockphoto)

3. Penyakit Saraf

Selain perifer, diabetes juga bisa menyebabkan munculnya kondisi bernama neuropati perifer, yang berhubungan dengan sistem saraf.

Neuropati perifer bisa terjadi karena kadar gula darah yang tinggi, sehingga menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.

Kondisi ini bisa menyebabkan daerah yang mengalami neuropati perifer kehilangan kemampuan untuk merasakan sensasi.

Hal ini sebenarnya berhubungan dengan munculnya luka, karena jika daerah yang kehilangan sensasi ini mengalami luka, pasien diabetes bisa saja tidak menyadarinya dan tidak melakukan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Tak Hanya Orang Tua, Tremor Juga Bisa Dialami Anak-Anak! Apakah Bisa Disembuhkan?

4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Berkurang

Sistem kekebalan tubuh tidak hanya berfungsi untuk mencegah kita terkena penyakit saja, teman-teman.

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun juga berperan dalam proses penyembuhan luka di tubuh kita.

Dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh ditentukan oleh sel darah putih, sehingga semakin baik dan banyak sel darah yang diproduksi, maka kekebalan tubuh juga baik.

Nah, pasien diabetes ternyata mengalami masalah dengan sel darah putih, yang produksinya terhambat karena tingginya kadar gula dalam darah.

Kalau sel darah putih tidak dapat diproduksi dengan baik, maka hal ini menyebabkan proses penyembuhan luka yang berlangsung lama.

Tonton video ini juga, yuk!