Anak-Anak Juga Bisa Alami Rambut Rontok, Penyebabnya Bisa Karena Infeksi Jamur

By Iveta Rahmalia, Senin, 2 Maret 2020 | 11:00 WIB
Rambut. (Pixabay)

Bobo.id -  Tahukah teman-teman? Setiap orang pasti mengalami rambut rontok. Menurut penelitian, sekitar 100 sampai 150 helai rambut rontok setiap harinya.

Sebenarnya, rontoknya rambut ini bukan berarti kita sedang sakit parah. Rambut rontok itu merupakan hal yang wajar.

Selama kita hidup, rambut akan terus bertumbuh. Rambut yang baru tumbuh inilah sebenarnya menggantikan rambut yang rontok.

Jadi, tidak masalah kalau rambut rontok, selama jumlahnya masih wajar.

Rambut rontok bisa dialami orang dewasa, maupun anak-anak. Namun, kalau rambut rontoknya sudah terlalu sering dan terlalu banyak, kita perlu waspada.

Rambut yang rontok ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Yuk, cari tahu penyebabnya!

Baca Juga: BERITA POPULER: 4 Kebiasaan yang Harus Dihindari Saat Rambut Masih Basah Hingga Kisah Anjing yang Punya Ekor di Dahi

Rambut Rontok pada Anak-Anak

Teman-teman, bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami rambut rontok. Ternyata anak-anak seperti kita juga bisa mengalaminya, lo.

Jika kondisi ini tidak diatasi, bisa-bisa rambut kita akan mengalami kebotakan. Sebelum mengatasinya, ada baiknya kita tahu penyebabnya terlebih dahulu.

Yuk, cari tahu penyebab rambut rontok pada anak-anak!

Penyebab Rambut Rontok pada Anak-Anak

1. Tinea Capitis

Tinea capitis merupakan infeksi jamur pada kulit kepala yang seringnya dialami oleh anak-anak seperti kita.

Gejala serangan jamur ini bisa berbeda-beda. Namun, biasanya kita akan merasa sangat gatal pada kulit kepala.

Selain itu, kulit kepala juga terlihat bersisik, berwarna merah, dan kadang-kadang bengkak karena terlalu sering digaruk.

Tinea capitis merupakan penyakit yang menular. Karena itulah, kita disarankan untuk tidak berbagi benda apapun kepada orang lain yang menyentuh kepala seperti topi, sarung bantal, atau sisir.

Untuk mengatasinya, butuh periksakan diri kita ke dokter, teman-teman. Biasanya dokter akan memberi kita obat dan sampo antijamur.

Baca Juga: Sering Memakai Topi Bisa Membuat Rambut Rontok, Mitos atau Fakta?

2. Alopecia Areata

Alopecia areata merupakan kondisi rambut rontok yang tidak menular. Masalah ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang folikel rambut.

Nah, apabila folikel rambut mengalami kerusakan, ini berarti tidak ada rambut yang tumbuh pada satu batang rambut tersebut.

Akibatnya, munculah kebotakan di daerah kepala tertentu yang biasanya mulus, berbentuk lingkaran atau oval dan berwarna merah muda pucat.

Kebotakan seperti ini biasanya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada gejala-gejala yang nampak.

Cara mengatasinya, adalah dengan rutin menggunakan salep yang diberikan. Tentunya salep akan diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter.

3. Trikotilomania

Trikotilomania dalah rambut rontok karena kebiasaan yang dilakukan, misalnya menarik, mencabut, memelintir, atau menggosok-gosok rambut.

Kerontokan rambut satu ini biasanya disebabkan karena kondisi psikologis kita, teman-teman.

Jika kita sering stres dan merasa cemas, kita akan lebih rentan mengalami Trikotilomania.

Agar tidak berlanjut, kita harus mencari cara untuk tidak melakukan kebiasaan buruk itu, teman-teman.

Baca Juga: Berambut Tapi Bukan Rambutan dan Mirip Markisa, Pernah Coba Buah Rambusa?

4. Telogen Effluvium

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang disebabkan karena stres, demam tinggi, luka di kepala, trauma, penggunaan obat tertentu, atau perubahan hormon secara tiba-tiba.

Kondisi ini bisa menyebabkan kebotakan sebagian atau kebotakan seluruhnya. Sampai saat ini, belum ada tes khusus untuk mendiagnosis telogen effluvium.

Biasanya, setelah sembuh dari kondisi-kondisi itu, pertumbuhan rambut akan kembali normal. Lama tumbuhnya bisa mencapai 6 bulan sampai 1 tahun.

5. Kekurangan Gizi

Meski jarang terjadi, rambut rontok bisa jadi gejala kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin H (biotin) dan zat seng.

Dalam beberapa kasus, rambut rontok  juga bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin A.

Memperhatikan asupan nutrisi dan gizi seimbang dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari adalah kunci penting untuk menghindari kekuragan gizi.

Kita harus memerhatikan gizi dari makananan yang kita konsumsi. Pastikan makanan yang kita makan mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, terutama rambut.

Baca Juga: Sering Dibuang Karena Dianggap Tak Ada Gunanya, Ternyata Rambut Jagung Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan

(Penulis: Sarah Nafisah)

Lihat juga video ini, yuk!