Tugas Anjing Polisi di Tiongkok Digantikan dengan Angsa, Apakah Bisa Jalankan Tugas dengan Baik?

By Tyas Wening, Jumat, 6 Maret 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi sekelompok angsa (Pixabay)

Angsa Lebih Tidak Mudah Dibius Dibandingkan Anjing

Hal pertama yang membuat kepolisian Xianjiang mengganti anjing polisi dengan sekelompok angsa adalah karena angsa lebih sulit untuk dibius.

Kadang orang yang akan masuk ke dalam rumah atau ingin mencuri sesuatu akan memberikan makanan yang sudah ditambahkan obat bius untuk membuat anjing tidak bereaksi ketika ada orang yang masuk.

Jika makanan ini sudah diberikan atau dilemparkan, biasanya anjing akan langsung memakannya dan langsung terbius.

Sedangkan angsa jarang melakukan ini, terlebih ketika makanan dengan obat bius atau racun dilemparkan kepada angsa.

Baca Juga: Pelihara Kucing dan Anjing di Rumah? Tidak Perlu Khawatir, Ikut 4 Tips Ini Agar Keduanya Akur

Sebabnya adalah karena pengelihatan angsa di malam hari sangat buruk, sehingga tidak bisa melihat makanan yang dilemparkan.

Pemberian makanan kepada angsa juga akan membuat orang yang ada di dalam rumah terbangun, karena saat diberi makan, angsa akan bersuara keras.

Hal ini kemudian membuat orang yang akan melakukan tindak kejahatan tidak jadi melakukannya.

Baca Juga: Mengapa Bentuk Paruh Burung Berbeda-Beda? Cari Tahu Arti Perbedaan Paruh Burung, yuk!

Pengelihatan Angsa pada Siang Hari Sangat Bagus dan Sensitif pada Suara

Meskipun pengelihatan angsa sangat buruk di malam hari, namun pada siang hari pengelihatan angsa sangat baik, lo.

Angsa memiliki empat sensor warna, sedangkan manusia hanya punya tiga.

Dengan adanya sensor warna keempat, maka mata angsa punya rentang panjang gelombang yang lebih luas.