Bobo.id - Banyak terdapat jenis transportasi, ada transportasi darat seperti kereta, mobil, bus, transportasi air misalnya kapal, dan transportasi udara, yaitu helikopter dan pesawat.
Dengan pesawat, kita bisa melakukan perjalanan udara dan sampai tempat tujuan dengan waktu yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan alat transportasi lainnya.
Meski sama-sama bisa mencapai angkasa, untuk mencapai antariksa, astronaut tidak menggunakan pesawat penumpang seperti yang kita gunakan, nih, teman-teman.
Para astronaut yang bertugas ke ruang angkasa harus menggunakan pesawat khusus untuk bisa mencapai antariksa, misalnya dengan menggunakan roket atau pesawat ulang-alik.
Wah, mengapa astronaut tidak bisa menggunakan pesawat penumpang biasa untuk ke antariksa, ya?
Gaya Gravitasi Membatasi Kemampuan Pesawat Penumpang ke Ruang Angkasa
Hal utama yang membuat pesawat penumpang tidak bisa digunakan untuk ke ruang angkasa adalah karena gaya gravitasi Bumi.
Untuk bisa mencapai ruang angkasa, maka pesawat harus bisa menghindari gravitasi.
Caranya adalah dengan melaju dalam kecepatan yang sangat tinggi. Sayangnya, kecepatan pesawat penumpang hanya mencapai satu per lima dari kecepatan yang dibutuhkan.
Pesawat atau roket harus melaju secepat lebih dari 40.000 kilometer per jam untuk mencapai ruang angkasa.
Sementara saat ini, pesawat penumpang tercepat hanya memiliki kecepatan sekitar 8.000 kilometer per jam saja, teman-teman.
Baca Juga: Meski Sekilas Terlihat Sama, Bintang Ternyata Punya Warna yang Berbeda
Bahan Bakar Pesawat Terbakar Lebih Cepat
Selain masalah dengan gravitasi Bumi, masalah lainnya adalah pada ketersediaan udara di ketinggian tertentu.
Saat pesawat menempuh jarak yang semakin tinggi, maka hal ini akan membuat udara dan atmosfer menjadi semakin tipis.
Udara dan atmosfer yang semakin tipis ini membuat beberapa pengaruh pada pesawat.
Pertama, udara yang semakin tipis akan membuat molekul udara menjadi lebih sedikit juga. Ini membuat pesawat sulit untuk tetap berada di udara.
Kedua, udara yang semakin tipis membuat bahan bakar di pesawat jadi lebih mudah terbakar.
Akibatnya, mesin pesawat jadi sulit menyala dan lebih cepat kehilangan dayanya.
Yap, molekul udara punya beberapa fungsi penting dalam penerbangan pesawat.
Molekul udara berguna untuk mengangkat pesawat agar bisa terbang lebih tinggi dan membakar bahan bakar pesawat.
Selain itu, hilangnya molekul udara juga akan membuat pesawat kehilangan arah, sehingga menjadi tidak kuat menembus awan.
Ketinggian yang Bisa Dicapai Pesawat Berbeda dengan Pesawat Ruang Angkasa
Faktor lain yang membuat pesawat penumpang tidak bisa mencapai ruang angkasa adalah ketinggian yang bisa dicapai oleh pesawat.
Ketika mengudara, pesawat penumpang hanya bisa mencapai ketinggian 12 kilometer di langit.
Siapa yang tahu, berapa ketinggian yang harus dicapai untuk mencapai antariksa di luar atmosfer Bumi?
Ternyata, ruang angkasa yang berada di luar atmosfer Bumi ketinggiannya bisa mencapai 112 kilometer!
Pesawat hanya mampu menempuh jarak hingga ketinggian 12 kilometer, karena pada ketinggian 30 kilometer saja, oksigen yang tersedia sudah semakin tipis, teman-teman.
Baca Juga: Ini Galaksi Terbesar di Alam Semesta, Ukuran 2,5 Kali dari Bimasakti
Mengapa Pesawat Ruang Angkasa Bisa Sampai ke Antariksa?
Kalau pesawat penumpang tidak bisa mencapai ruang angkasa, lalu mengapa pesawat ruang angkasa bisa membawa para astronaut hingga ke antariksa?
Pesawat penumpang dan pesawat ruang angkasa memiliki beberapa sistem yang berbeda, teman-teman.
Perbedaan pertama adalah pada sistem pembakaran bahan bakar. Untuk membakar bahan bakar, pesawat ruang angkasa tidak membutuhkan peran udara atau oksigen.
Sehingga, meskipun di ketinggian tertentu sudah tidak ada lagi udara yang tersedia, maka sistem pembakaran bahan bakar tidak terpengaruh dan menyebabkan bahan bakar lebih cepat habis.
Kemampuan pesawat ruang angkasa untuk bisa pergi ke ruang angkasa juga dipengaruhi oleh bentuknya.
Jika dibandingkan dengan pesawat penumpang, pesawat ruang angkasa memiliki bentuk yang lebih sederhana.
Desain yang berbeda ini membuat pesawat ruang angkasa mampu mendorong dirinya lebih tinggi dari permukaan Bumi dan keluar dari atmosfer.
Nah, untuk bisa terbang dengan kecepatan tinggi ke ruang angkasa, maka pesawat ruang angkasa harus terbang setinggi 13 kilometer terlebih dulu.
Baca Juga: Bisakah Kita Melihat Bintang-Bintang dari Galaksi Lain? #AkuBacaAkuTahu
Setelah itu, pesawat ruang angkasa kemudian didorong dengan kecepatan tinggi oleh roket.
Setelah terdorong ke ruang angkasa, pesawat ruang angkasa yang ditumpangi oleh astronaut akan melepaskan diri dari roket.
Nantinya, pesawat berisi astronaut akan terbang ke ruang angkasa, sedangkan roket akan jatuh kembali ke Bumi.
---
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!