Bobo.id - Di Bumi, terdapat gaya gravitasi yang membuat benda-benda jadi bisa tetap di posisinya, juga membuat semua benda akan jatuh dari atas ke bawah.
Hal ini berbeda dengan di ruang angkasa, yang minim gaya gravitasi, sehingga membuat benda di ruang angkasa menjadi melayang.
Nah, teman-teman pasti akrab dengan nama ilmuwan yang menemukan teori gravitasi?
Yap, ilmuwan itu adalah Isaac Newton, ilmuwan yang menemukan teori gravitasi, yang menyatakan bahwa setiap benda di Bumi akan jatuh ke bawah karena adanya gaya gravitasi.
Baca Juga: Ternyata Dongeng Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu! #MendongenguntukCerdas
Ada yang unik dari penemuan teori gravitasi oleh Isaac Newton, nih, teman-teman. Karena teori ini ditemukan saat Isaac Newton sedang menjalani proses belajar di rumah dalam rangka karantina diri akibat adanya penyakit yang menyebar di Inggris.
Hal ini mirip dengan pelajar di berbagai kota di Indonesia yang harus belajar di rumah karena pandemi virus corona.
Simak cerita bagaimana Isaac Newton menemukan teori gravitasi saat harus belajar di rumah, yuk!
Isaac Newton Harus Belajar di Rumahnya karena Ada Wabah yang Melanda London
Ketika masih berusia 20 tahun dan sedang berkuliah di Trinity College Cambridge, London, Isaac Newton harus kembali ke rumahnya yang ada di Woolsthorpe Manor, Inggris.
Hal ini disebabkan adanya wabah besar yang melanda London dan menyebabkan banyak mahasiswa lainnya pergi ke tempat yang penduduknya sedikit.
Akibatnya, kampus tempat Isaac Newton bersekolah ditutup sejak 7 Agustus 1665.
Berada di rumah selama kampusnya ditutup tidak membuat Isaac Newton jadi malas belajar, nih.
Baca Juga: Sarapan Jadi Waktu Makan Terpenting, tapi Dulu Sarapan Justru Dihindari
Selama berada di rumahnya yang terletak di daerah pertanian, Isaac Newton selalu belajar, misalnya memecahkan soal matematika dari kampusnya.
Pada tahun itu juga, Isaac Newton sedang mengembangkan berbagai ilmu di bidang matematika dan fisika.
Bahkan karantina diri yang dilakukan Isaac Newton di rumahnya juga membuat ia menemukan teori baru yang berhubungan dengan gaya gravitasi.
Baca Juga: Sejarah Peta, Ternyata Dulu Peta Tidak Bisa Dilihat Sembarang Orang!
Teori Gravitasi Ditemukan Isaac Newton saat Dirinya Berada di Bawah Pohon Apel
Salah satu teori yang paling terkenal dari Isaac Newton adalah mengenai teori gravitasinya.
Hal ini bermula dari pohon apel yang ada di depan rumahnya ketika ia sedang duduk di bawah pohon apel.
Isaac Newton mendapatkan pemikiran mengenai teori gravitasi ini ketika beberapa apel yang jatuh ke kepalanya.
Dari catatan asisten Isaac Newton, John Conduitt, tertulis bahwa menurut Newton, kekuatan gravitasi tidak terbatas pada jarak tertentu dari Bumi saja, tapi bisa meluas jadi lebih jauh.
Nah, gaya gravitasi ini jugalah yang membuat sebuah apel bisa jatuh dari pohon ke tanah.
Wabah Besar London Berlangsung dari Tahun 1665 Hingga 1666
Penyebab Isaac Newton harus berada di rumahnya hingga akhir tahun 1666 disebabkan karena sebuah wabah yang terjadi di London, yang disebut sebagai Wabah Besar London.
Wabah ini terjadi sejak tahun 1665 hingga 1666 yang menyebabkan korban meninggal hingga ribuan orang.
Baca Juga: Sejak Kapan Hari Ayah Diperingati 12 November? Cari Tahu Sejarah Hari Ayah Nasional, yuk!
Penyebab Wabah Besar London adalah Yersinia pestis, yaitu bakteri yang juga terkait dengan berbagai wabah sebelumnya.
Wabah ini bermula dari pinggiran kota London, yaitu St Giles-in-the-Fields dan beberapa wilayah padat penduduk lainnya yang kebanyakan dihuni oleh masyarakat kelas bawah.
Suspek pertama muncul di musim dingin tahun 1664 yang menyebar dengan cepat di musim semi 1665.
Namun angka kematian akibat wabah ini menurun di Bulan Desember 1665 hingga awal 1666 dan sejak tahun 1667, dilaporkan tidak ada lagi epidemi wabah tadi di berbagai tempat di Inggris.
---
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!