Bobo.id – Selain mencuci tangan menggunakan sabun, salah satu hal yang dilakukan untuk menjaga kebersihan benda-benda di sekitar kita adalah menyemprotkan disinfektan.
Cairan disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi kuman penyakit, teman-teman.
Tahukah kamu? Di rumah, kita bisa menggunakan pemutih pakaian sebagai disinfektan, lo, teman-teman.
Sejak kapan pemutih pakaian bisa digunakan sebagai disinfektan untuk membasmi kuman, ya?
Awal Mula Penggunaan Pemutih Pakaian
Pada masa peradaban bangsa Mesir Kuno sekitar 5.000 tahun Sebelum Masehi, masyarakatnya sudah memutihkan pakaian.
Kemudian, dua ribu tahun kemudian, bangsa Eropa juga memutihkan pakaian menggunakan abu dari kayu yang dicampur menggunakan air.
Kemudian, sekitar tahun 1000 – 1200 Masehi, masyarakat Belanda berinovasi mencampurkan susu basi dalam larutan abu kayu untuk memutihkan pakaian. Dengan campuran itu, memutihkan pakaian membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.
Bahan utama pemutih baru ditemukan tahun 1772 oleh ahli Kimia Karl Wilhelm Scheele dari Jerman. Bahan pemutih itu adalah klorin, teman-teman.
Baca Juga: Membuat Mata Perih Saat Berenang, Sebenarnya Zat Apa yang Ada di Kolam Renang?
Dua puluh tahun kemudian, ada ilmuwan Prancis yang menemukan bahwa klorin yang dicampur dengan kalium karbonat bisa menjadi pemutih pakaian yang ampuh. Beliau adalah Claude Louis Berthollet.
Lalu, kapan pertama kali pemutih pakaian digunakan untuk jadi disinfektan pembasmi kuman dan bagaimana caranya membasmi kuman?
Pemutih Pakaian Jadi Disinfektan
Penggunaan klorin dalam pemutih pakaian sebagai disinfektan pertama kali dilakukan di Austria pada 1847.
Saat itu, petugas di Vienna General Hospital menggunakan pemutih akaian untuk menghalau “childbed fever”, yaitu infeksi parah yang dialami banyak ibu setelah melahirkan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sejak saat itu, pemutih pakaian banyak digunakan sebagai disinfektan di rumah sakit.
Bagaimana Cara Kerja Pemutih Pakaian Sebagai Disinfektan?
Ternyata, cara kerja pemutih pakaian sebagai disinfektan hampir sama dengan alkohol, teman-teman.
Kandungan dalam pemutih pakaian akan mengurai protein pada bakteri sehingga mematikan bakteri itu.
Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna. Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile, juga spora.
Baca Juga: Apakah Membuat Hand Sanitizer Sendiri di Rumah Aman dan Ampuh Membasmi Bakteri?
Center for Disease Prevention and Control (CDC) merekomendasikan untuk mencampur pemutih pakaian dengan air pada perbandingan 1:10.
Mengutip situs resmi World Health Organization (WHO), klorin merupakan disinfektan terbaik untuk membunuh virus H5N1 (virus penyebab Avian Influenza / flu burung).
Ada dua alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan. Pertama, produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.
Kedua, klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan asam nukleat.
Rumah sakit di dunia menggunakan pemutih pakaian dan beragam jenis disinfektan lain untuk membunuh kuman.
Di rumah, kita bisa menggunakan produk pemutih pakaian yang memiliki kandungan Sodium hypochlorite sebesar 5,25% seperti Bayclin lemon, Bayclin Regular, Proclin Pemutih, dan Soklin Pemutih. Kemudian cara pengencernanya adalah mencampurkan 20 mililiter pemutih untuk setiap 1 liter air.
Baca Juga: Bolehkah Kita Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Pencuci Piring?
(Penulis: Sri Anindiati Nursastri)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Lihat video ini juga, yuk!