Jadi Istilah Populer Saat Pandemi COVID-19, Apa Bedanya Isolasi dan Karantina?

By Avisena Ashari, Minggu, 29 Maret 2020 | 21:00 WIB
Ilustrasi sakit dan demam (freepik.com)

Orang yang dikarantina akan diminta tidak meninggalkan rumah, kecuali untuk memeriksakan gejala ke fasilitas kesehatan. Orang yang dikarantina juga bisa melaporkan kondisi kesehatannya pada petugas kesehatan selama karantina melalui telepon.

Hal yang sama yang harus dilakukan orang yang sedang melakukan isolasi dan karantina adalah tidak berada di dekat orang lain yang sehat. Di rumah, ini bisa dilakukan dengan memisahkan peralatan makan minum, handuk, dan alas tidur.

Baik isolasi dan karantina biasanya akan diawasi oleh tim medis, teman-teman.

Apa yang Harus Dilakukan Orang yang Sehat?

Orang yang sehat bisa melakukan hal-hal seperti pembatasan sosial atau social distancing.

Istilah ini artinya orang-orang yang sehat bisa menghindari perkumpulan ramai, kemudian menjaga jarak sekitar 2 meter dari orang lain. Misalnya seperti saat ini banyak sekolah dan orang tua bekerja dari rumah.

Badan kesehatan dunia WHO juga menyesuaikan istilah social distancing menjadi physical distancing, yang menekankan pada pembatasan fisik supaya kita tetap bisa bersosialiasi satu sama lain meskipun tidak berkumpul atau berdekatan.

Bentuk sosialisasi ini dilakukan dengan saling menjaga, menyemangati, atau berbagi kabar menggunakan teknologi yang ada, agar kesehatan mental juga terjaga seperti kesehatan fisik.

Baca Juga: Praktikkan Physical Distancing untuk Cegah Penyebaran Virus, Apa Bedanya dengan Social Distancing?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Yuk, lihat video ini juga!