Aktivitas Manusia Bisa Memengaruhi Efek Rumah Kaca bagi Bumi, Apa Itu Efek Rumah Kaca?

By Avisena Ashari, Sabtu, 4 April 2020 | 16:15 WIB
Ilustrasi Bumi yang kepanasan karena terlalu banyak cahaya Matahari terperangkap di atmosfer (Ode/Majalah Bobo)

 

Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang efek rumah kaca?

Apa itu efek rumah kaca, ya? Efek rumah kaca ini sering dihubungkan dengan pemanasan global.

Efek rumah kaca yang normal memang terjadi secara alami, namun juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

Kira-kira, apa penyebab efek rumah kaca terjadi dan apa hubungannya dengan pemanasan global?

Ayo, kita cari tahu penjelasannya!

Apa Itu Efek Rumah Kaca?

Efek rumah kaca adalah pemanasan permukaan Bumi dan udara di atas permukaan Bumi.

Menurut situs Climate Kids NASA, proses efek rumah kaca terjadi ketika gas-gas di atmosfer Bumi membuat panas dari Matahari terperangkap.

Istilah itu diambil dari cara kerja rumah kaca, teman-teman.

Mungkin, teman-teman pernah melihat rumah kaca yang sering digunakan untuk menanam tanaman.

Biasanya, rumah kaca dibangun dengan dinding kaca dan atap kaca, kemudian di dalamnya ada tumbuhan-tumbuhan, seperti tomat, sayuran, hingga bunga-bunga tropis.

Dengan rumah kaca, suhu panas tetap ada di dalamnya meskipun udara di luar dingin.

Baca Juga: Apa Jadinya Kalau Bumi Tidak Punya Atmosfer? Cari Tahu Bedanya Atmosfer Bumi dan Planet Lain, yuk!

Misalnya, ketika malam hari suhu turun, suhu di dalam rumah kaca tetap hangat.

Ini karena di siang hari, dinding dan atap kaca membuat cahaya Matahari yang masuk terperangkap di dalamnya.

Efek Rumah Kaca Alami di Bumi

Nah, gas-gas di atmosfer Bumi itu cara kerjanya sama seperti rumah kaca untuk menanam tumbuhan, teman-teman.

Gas di atmosfer yang membuat cahaya Matahari terperangkap disebut gas rumah kaca, misalnya ada uap air, karbon dioksida, metana dan ozon.

Di siang hari, cahaya Matahari masuk ke atmosfer Bumi dan membuat permukaan Bumi menghangat.

Saat malam hari, permukaan Bumi mendingin dan melepaskan panas ke udara.

Tapi, gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer membuat sebagian panas terperangkap, sehingga Bumi tetap hangat. Rata-rata suhunya 14 derajat Celcius.

Sebenarnya, efek rumah kaca itu adalah proses alami yang membuat Bumi tetap nyaman untuk ditinggali makhluk hidup di dalamnya.

Lalu, apa hubungannya dengan pemanasan global, Bo?

Baca Juga: Kenali Lapisan Bumi Paling Atas yang Kita Tinggali, Ternyata Suhu Bagian Terdalam Kerak Bumi Bisa Melelehkan Batuan

Hubungan Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Efek rumah kaca yang terjadi secara normal cukup untuk membuat Bumi hangat.

Namun, meski efek rumah kaca terjadi secara alami, aktivitas manusia memengaruhi proses itu, nih.

Penggunaan energi dari bahan bakar fosil yang dilakukan manusia bisa menghasilkan karbon dioksida di udara.

Ini bisa terjadi ketika kita menggunakan listrik, menggunakan kendaraan, dan berbagai aktivitas lainnya yang memanfaatkan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak.

Akibatnya, ada semakin banyak gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer.

Berdasarkan penelitian NASA, tingkat gas rumah kaca yang semakin bertambah itu bisa menyebabkan atmosfer Bumi menangkap semakin banyak panas dari cahaya Matahari.

Akhirnya, suhu Bumi pun jadi semakin panas.

Lautan juga ikut menyerap sisa-sisa karbon dioksida di udara, lo. Namun, semakin banyak karbon dioksida di laut bisa menyebabkan perubahan berupa air laut yang semakin asam.

Baca Juga: Apa Itu Energi Terbarukan? Kenali Beberapa Sumber Energi Terbarukan, yuk!

Tingkat asam air laut yang meningkat berbahaya bagi makhluk hidup di laut.

Suhu air laut pun juga semakin panas akibat terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer. Ini bisa berbahaya bagi hewan seperti terumbu karang yang mengalami pemutihan.

Apa Ada Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca?

Kita bisa menyeimbangkan efek rumah kaca dengan beberapa cara, misalnya dengan menanam banyak tumbuhan.

Semua makhluk hidup yang termasuk tumbuhan baik di darat maupun laut, akan mengambil karbon dioksida di udara dan melepaskan oksigen. Ini akan membantu membuat efek rumah kaca seimbang.

Selain itu, kita juga bisa mengurangi aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca. Misalnya menggunakan lampu dan peralatan elektronik hemat energi, mematikan listrik yang tidak diperlukan, lebih banyak menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

Baca Juga: Bukan Hanya Penting Bagi Makhluk Hidup, Ini yang Terjadi Jika Oksigen Hilang dari Bumi

-----  

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Yuk, lihat video ini juga!