Akibat Revolusi Bulan, Bumi Bisa Mengalami Beberapa Peristiwa Langit, Apa Saja?

By Sarah Nafisah, Sabtu, 11 April 2020 | 19:00 WIB
Bulan purnama (Photo by Ganapathy Kumar on Unsplash)

1. Pasang dan Naik Air Laut

Maksud dari pasang dan naik air laut adalah saat terjadinya air pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sedangkan jika laut pasang surut, maka permukaan air laut akan menurun.

Revolusi Bulan mengakibatkan air laut di Bumi yang posisinya menghadap pada Bulan akan tertarik oleh gaya gravitasi Bulan sehingga menimbulkan pasang naik.

Sebaliknya, saat air laut di bagian Bumi yang tidak menghadap pada posisi Bulan maka mengalami pasang surut.

Baca Juga: Bulan Lebih Dekat Saat Supermoon, Apakah Memengaruhi Naiknya Gelombang Pasang di Laut?

2. Terjadinya Berbagai Macam Fase Bulan dan PergerakannyaTidak hanya menyebabkan pasang dan naik air laut, revolusi Bulan juga menyebabkan perubahan penampakan Bulan saat mengelilingi Bumi.

Hal ini dikenal dengan sebutan fase Bulan. Ada empat fase Bulan yang terjadi di Bumi, yaitu fase bulan mati, fase bulan sabit, fase bulan separuh, dan fase bulan tiga perempat dan bulan penuh.

Fase bulan mati, biasanya terjadi pada fase bulan baru. Saat fase ini terjadi posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.

Sisi bulan yang gelap menghadap ke Bumi, yang membuatnya ia tidak terlihat dari Bumi.Fase bulan sabit, fase ini terjadi seminggu setelah bulan baru. Bulan sabit biasanya terlihat di langit barat setelah matahari tenggelam. Fase bulan separuh, pada fase ini separuh permukaan bulan menghadap Bumi dan hanya setengahnya yang terkena sinar matahari. Hal inilah yang menyebabkan Bulan hanya terlihat separuh dari Bumi.Fase bulan tiga perempat dan bulan penuh, pada fase ini, Bulan terlihat bersinar sempurna. Itulah saat Bumi mengalami bulan purnama.

Setelah melewati keempat fase ini, Bulan akan kembali ke fase pertamanya. Hal ini akan terus berulang setiap bulan.