Pernah Terjadi 4 Pandemi Terburuk, Termasuk Cacar Air, Ketahui Caranya Hingga Pandemi Itu Bisa Berakhir!

By Tyas Wening, Senin, 20 April 2020 | 21:00 WIB
Ilustrasi rumah sakit. (Pxhere)

Bobo.id - Sejak 12 Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi pandemi global.

Hal ini berarti virus corona telah menyebar secara global atau mendunia menjadi wabah yang berpengaruh pada banyak hal, bukan hanya kesehatan manusia saja.

Virus corona bukan merupakan pandemi pertama yang terjadi di dunia, nih, teman-teman.

Sebelumnya, pernah terjadi lima pandemi yang juga membuat banyak orang di berbagai negara yang meninggal karena penyakit ini.

Baca Juga: Inilah Asal-usul Mengapa Ada 7 Hari dalam Seminggu, Ternyata Berasal dari Kepercayaan Masyarakat Babilonia

Sama seperti saat ini, ketika lima pandemi terburuk itu berlangsung, berbagai cara juga dilakukan agar pandemi segera berakhir.

Lalu bagaimana pandemi yang pernah terjadi di dunia ini bisa berakhir, ya?

1. Plague of Justinian

Pernah ada tiga pandemi paling mematikan di dunia, yang disebabkan oleh bakteri yang sama, yaitu bakteri Yersinia pestis.

Nah, salah satu pandemi yang disebabkan oleh bakteri ini adalah penyakit bernama Plague of Justinian.

Penyakit ini pertama kali menyerang Konstantinopel, yaitu ibu kota Kerajaan Byzantine yang saat ini merupakan kota Istanbul, Turki di tahun 541 Masehi.

Bakteri ini menyebar dari tikus yang berkeliaran di kapal yang berlayar dari Mesir melalui Laut Mediterania.

Penyakit ini dikategorikan menjadi pandemi setelah menyebar ke Eropa, Asia, Afrika Utara, dan Semenjung Arab.

Cara berakhirnya pandemi ini hanya dilakukan dengan cara menghindari orang yang sakit.

Selain itu, diyakini kalau kalau orang yang terinfeksi dan masih hidup menghasilkan imunitas pada tubuhnya.

Baca Juga: Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum dalam Foto, Mengapa Begitu, ya?

2. Black Death

Di tahun 1347, wabah yang sama dengan yang terjadi di Konstantinopel, yaitu Plague of Justinian melanda Eropa, 800 tahn setelahnya.

Dalam empat tahun, pandemi ini menimbulkan banyak korban meninggal, nih, teman-teman, yaitu sebanyak dua juta orang.

Nah, untuk menghentikan penyebaran pandemi, pemerintah kota pelabuhan Ragusa di Italia memerintahkan para pelayar untuk melakukan karantina.

Baca Juga: Sekarang Dilakukan saat Berkenalan, Berjabat Tangan Punya Fungsi Awal yang Berbeda

Hal ini dilakukan untuk membuktikan kalau mereka tidak membawa penyakit itu ke kota pelabuhan Ragusa.

Proses karantina ini dilakukan dengan para pelayar yang harus berada selama 30 hari di kapal, yang disebut sebagai trentino oleh hukum Venesia.

Setelah itu, masa isolasi para pelayar ditambah sepuluh hari, menjadi 40 hari. Hal ini kemudian disebut sebagai quarantine dan menjadi asal mula kata 'karantina'.

3. Cacar Air

Ketika mengalami cacar air, kita harus mengisolasi diri dari orang-orang sekitar agar orang lain tidak tertular cacar air.

Dulu, cacar air pernah menjadi penyakit endemik di Eropa, Asia, dan beberapa negara Arab.

Penyakit cacar air diduga dibawa oleh para penjelajah Eropa ke beberapa tempat, seperti wilayah Meksiko dan Amerika Serikat.

Penduduk yang berada di sana dan tidak memiliki imunitas pada cacar air menjadi tidak bisa bertahan saat tertular penyakit ini, teman-teman.

Berakhirnya pandemi cacar air ini adalah saat vaksin cacar air ditemukan dan membuat cacar air menjadi virus pertama yang memiliki vaksin.

Sekitar tahun 1980-an, WHO kemudian mengumumkan kalau pandemi cacar air sudah benar-benar musnah.

Baca Juga: Di Jawa Barat, Tentara Belanda Zaman Kolonial Mengonsumsi Roti Tan Keng Chu

4. Kolera

Inggris mengalami pandemi di awal abad ke-19, yaitu karena menyebarnya penyakit kolera dan membuat puluhan ribu orang meninggal.

Seorang dokter bernama John Snow menyadari, nih, kalau penyebab penyakit ini berasal dari air minum.

Untuk mengakhiri pandemi kolera yang terjadi, dokter John Snow kemudian menyarankan pemerintah untuk mengganti handle atau komponen yang ada di sumber air pada Broad Street.

Cara ini ternyata berhasil, teman-teman, karena infeksi kolera kemudian turun drastis.

Setelah itu, penemuan dokter John Snow ini mulai diikuti oleh banyak pihak untuk memperbaiki sistem sanitasi dan menjaga kebersihan air minum agar tidak terinfeksi bakteri.

Baca Juga: Piala Lycurgus Ini Dibuat dengan Menggunakan Teknologi Nano

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini juga, yuk!