Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda

By Sarah Nafisah, Selasa, 21 April 2020 | 14:11 WIB
Ibu RA Kartini (Creative commons/Tropenmuseum)

Pendidikan R. A. Kartini

Sampai usia 12 tahun, R. A. Kartini bersekolah di ELS (Europes Lagere School). Di sana, sehari-hari seluruh siswa diwajibkan untuk berbahasa Belanda.

Nah, RA Kartini menyukai pelajaran bahasa Belanda itu.

Sayangnya, ketika itu tradisi Jawa masih mengharuskan anak perempuan harus tetap tinggal di rumah sejak umur 12 tahun untuk dipingit hingga menikah.

RA Kartini pun harus berhenti sekolah dan dipingit di rumah.

Namun, meski sudah enggak lagi sekolah, R. A. Kartini tetap mempunyai keinginan kuat untuk bisa melanjutkan pendidikan, lo.

Baca Juga: BERITA POPULER: 5 Makanan Paling Sehat untuk Sarapan Hingga 4 Pandemi Terburuk yang Pernah Terjadi di Bumi

R. A. Kartini pun terus belajar, membaca, dan menulis, Kids. R. A. Kartini juga menuliskan pemikirannya dan dimuat di berbagai majalah perempuan di Belanda.

R. A. Kartini juga berkirim surat dengan teman-temannya yang berasal dari Belanda, lo.

Ketika itu, RA Kartini juga mengisi waktu dengan mengajar membatik para abdi perempuan dan gadis kecil dan sempat membuka sekolah kerajinan putri.

Hingga akhirnya menikah, R. A. Kartini terus berjuang membela hak-hak perempuan.

Sayangnya, R. A. Kartini tutup usia pada 17 September 1904 saat menginjak umur 25 tahun, bahkan tepat setelah empat hari melahirkan putra semata wayangnya.