Sejarah Pala, Rempah yang Pernah Dihargai Sama dengan 7 Ekor Lembu Gemuk

By Iveta Rahmalia, Rabu, 22 April 2020 | 15:45 WIB
Biji pala. (Pxhere)

Pala Pernah Jadi Benda yang Amat Mahal

Sejarah pala sendiri bisa ditelusuri jauh hingga abad ke-6. Pala mencapai Byzantium yang berjarak sekitar 12.000 kilometer dari Banda.

Sekitar tahun 1.000 Masehi, Ibnu Sina mendeskripsikan pala sebagai ‘jansi ban’ atau biji Banda.

Masyarakat Arab kala itu menggunakan pala sebagai barang barter, yang akhirnya membawa pala ke Venesia, Italia yang dijadikan perasa untuk makanan para bangsawan Eropa di sana.

Pala selalu benar-benar mahal saat itu. Pada abad ke-14 di Jerman, harga satu pon atau sekitar setengah kilogram pala bisa dihargai sama dengan tujuh ekor lembu yang gemuk.

Perburuan pala bisa dikatakan telah membantu pembangunan dunia modern komersial. Pada 1453, bangsa Turki Ottoman menaklukan Konstantinopel yang sekarang jadi Istanbul, Turki.

Hal tersebut berdampak pada embargo perdagangan di sepanjang tempat yang mereka lalui, sehingga banyak pedagang akhirnya menghindari monopoli rempah.

Monopoli tersebut dilakukan bangsa Arab dan Venesia, memaksa orang Eropa untuk menemukan rute perdagangan baru di timur.

Colombus berlayar melalui Samudera Atlantik mencari jalan melewati India. Sementara Vasco da Gama mengitari Tanjung Harapan pada 1497, anak buahnya menyerang lewat pantai Kerala dan meneriakkan, ‘Untuk Kristus dan rempah!’

Baca Juga: Lempuyang, Rempah Cantik yang Kaya Manfaat, Pernah Melihatnya?