Disebabkan oleh 3 Kesalahan, Begini Asal-usul Nama Kota Salatiga #MendongenguntukCerdas

By Tyas Wening, Kamis, 7 Mei 2020 | 17:00 WIB
Gerbang tol Salatiga. (Dok. PT Trans Marga Jateng via Kompas.com)

Kisah Ki Ageng Pandan Arang yang Serakah

Saat itu, ada sebuah daerah yang dipimpin oleh seorang bupati bernama Ki Ageng Pandan Arang atau Pandanaran.

Namun Pandanaran dikenal sebagai seorang pemimpin yang serakah dan suka dengan kekayaan.

Untuk memenuhi kesenangannya, ia sering memeras uang rakyatnya, salah satunya dengan menarik pajak yang berlebih dari rakyatnya.

Kesenangan akan kekayaan juga terlihat pada istri Pandanaran, nih.

Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda

Suatu hari, Pandanaran bertemu dengan seorang kakek tua yang membawa rumput untuk ternaknya.

Pandanaran yang serakah pun memerintahkan kakek tua tadi untuk menyerahkan rumput yang dibawanya. Namun kakek tua itu pun menolak perintah Pandanaran dengan alasan bahwa rumput tadi untuk pakan ternaknya.

Akhirnya Pandanaran tetap meminta rumput tadi, namun menggantinya dengan sekeping uang.

Baca Juga: Digunakan untuk Minta Tolong, Cari Tahu Makna 'SOS' yang Sebenarnya, yuk!

Kakek Tua Tadi Sebenarnya Adalah Sunan Kalijaga

Setelah mendapatkan uang dari Pandanaran, kakek tua tadi diam-diam menyelipkan uang yang sudah diberikan ke dalam tumpukan rumput itu.

Hal ini ternyata terjadi berulang kali yang akhirnya diketahui Pandanaran dan membuatnya merasa terhina.

Ki Ageng pun marah akan perbuatan sang kakek tua tadi. Nah, saat sang bupati merasa marah dan terhina, kakek tua tadi pun berubah wujud menjadi Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Sarapan Jadi Waktu Makan Terpenting, tapi Dulu Sarapan Justru Dihindari

Sunan Kalijaga adalah seorang pemimpin agama yang dihormati banyak orang, termasuk raja-raja.

Pandanaran yang mengetahui hal ini menjadi sangat malu dan segera menyembah serta meminta maaf kepada Sunan Kalijaga atas sikapnya yang serakah.

Pandanaran Mengikut Sunan Kalijaga untuk Mengembara

Ada satu syarat yang diajukan oleh Sunan Kalijaga saat memaafkan Pandanaran.

Sunan Kalijaga mengajukan syarat bahwa Pandanaran harus mengikuti dirinya untuk mengembara dan melepaskan jabatannya sebagai bupati.

Atas syarat ini, Pandanaran berjanji akan mengikuti Sunan Kalijaga untuk menjadi seorang penyiar agama.

Baca Juga: Siapa Tokoh di Balik Rancangan Lambang Garuda Pancasila? Cari Tahu Sejarah Lambang Negara Indonesia, yuk!