Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Aturan Puasa bagi Astronaut di Sana?

By Avisena Ashari, Jumat, 8 Mei 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi astronaut bekerja di luar stasiun antariksa (pixabay/WikiImages)

Ternyata, dulu pernah ada seorang astronaut bernama Sheikh Muzaphar Shukor yang bertugas ke Stasiun Antariksa Internasional pada Oktober 2007.

Saat itu puasa Ramadan masih berjalan dan beliau ingin tetap berpuasa.

Untuk hal itu, Dewan Fatwa Nasional Malaysia pernah menerbitkan buku panduan untuk beribadah di Stasiun Antariksa Internasional.

Menurut Dewan Fatwa Nasional Malaysia, astronaut tetap bisa melakukan puasa seperti bisa.

Namun, ada yang berbeda, yaitu jadwal waktu sahur, puasa, dan berbukanya mengikuti waktu di mana roket keberangkatannya diluncurkan.

Jadi, misalnya roket astronaut itu diluncurkan di Amerika Serikat, maka astronaut itu berpuasa mengikuti waktu puasa di sana.

Pilihan lainnya bagi astronaut adalah menggantikan kewajiban berpuasa nanti saat sudah kembali ke Bumi.

Ketentuan Ibadah Astronaut di Stasiun Antariksa Internasional

Umat Muslim memiliki kewajiban Ibadah sehari-hai berupa salat yang dilakukan lima waktu.

Bagaimana jika astronaut Muslim di Stasiun Antariksa Internasional akan melakukan ibadah salat, ya?

Baca Juga: Ketahui Cara Astronaut Bertahan di Ruang Angkasa dan Nama-Nama Benda Antariksa di Video Ini