Menurut ahli sejarah, di tempat itulah Jenderal Sudirman bekerja sama dengan warga pedesaan. Jenderal Sudirman juga mengatakan bahwa beliau tanpa rakyat tidak akan bisa menumpas penjajah dan gerilya itu selalu bersendikan rakyat.
Kondisi di Yogyakarta pun sudah kembali kondusif pada Juni 1949, serta para pemimpin bangsa kembali dari pengasingan pada bulan Juli.
Panglima Jenderal Sudirman jadi satu-satunya tokoh yang belum tiba di Yogyakarta. Beliau tidak buru-buru masuk ke Yogyakarta untuk mengantisipasi Belanda yang mungkin melakukan langkah licik.
Sehingga beliau benar menunggu waktu yang dianggapnya aman untuk kembali ke sana.
Itulah strategi gerilya yang digunakan oleh Jenderal Sudirman saat melawan Belanda, teman-teman!
Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!