Tahun 1943, Pak Sudirman merasa terpanggil untuk ikut membela tanah air dan bergabung dalam pasukan Pembela Tanah Air (PETA). PETA sendiri adalah cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Setelah pelatihan, beliau dijadikan komandan battalion PETA di Kroya, Jawa Tengah.
Setelah Indonesia merdeka, Sudirman bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kala itu, Pak Sudirman berhasil merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah.
Karena kepiawaiannya, beliau pun diangkat menjadi panglima TKR dengan pangkat kolonel.
Pertempuran besar yang dipimpin beliau pertama kali adalah pertempuran Palagan Ambarawa, di mana Indonesia menang melawan tentara sekutu (Inggris) dan NICA (Belanda).
Akhirnya, pada 18 Desember 1945, Sudirman dilantik menjadi Jenderal.
Salah satu peristiwa bersejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan Jenderal Sudirman adalah perang gerilya, teman-teman.
Dengan strategi gerilya, Jenderal Sudirman dan pasukannya bergerak secara sembunyi-sembunyi dan berpindah-pindah dengan cepat.
Strategi tersebut berhasil membuat Jenderal Sudirman dan pasukannya mempunyai kesempatan untuk menyerang secara tiba-tiba tanpa disadari oleh pihak Belanda.
Baca Juga: Jadwal Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, Tanggal 14 Mei 2020 Beserta Link Live Streaming