Yap, kerbau menjadi hewan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat Toraja.
Akibatnya, jika dibandingkan dengan hewan ternak lain, seperti ayam, kerbau punya peran yang lebih penting di Toraja.
Semakin banyak kerbau yang dipersembahkan pada upacara Rambu Solo', maka roh dari orang yang meninggal dianggap semakin cepat menuju alam roh.
Sebabnya, kerbau dipercaya menjadi cara agar roh sampai ke alam roh.
Baca Juga: Lirik dan Arti Lagu Bungong Jeumpa, Lagu Daerah dari Aceh
Kerbau Juga Dijadikan Sebagai Alat Transaksi
Selain sebagai penanda status sosial bagi masyarakat Toraja, kerbau juga dapat dijadikan sebagai alat transaksi dalam proses jual beli tanah.
Hal inilah yang menyebabkan kerbau punya harga yang sangat mahal, teman-teman.
Kalau di tempat lain harga kerbau hanya mencapai belasan juta, namun di Toraja, seekor kerbau bisa dihargai puluhan, hingga ratusan juta rupiah.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur harga kerbau yang digunakan dalam proses jual beli, maupun membuat kerbau punya harga yang mahal.
Baca Juga: Selain Kaya akan Rempah-Rempah, Maluku Juga Kaya akan Kebudayaan, Contohnya 3 Tarian ini!
1. Ukuran Tanduk
Cara pertama untuk menentukan nilai dari seekor kerbau adalah dengan melihat ukuran tanduk kerbau, terutama pada kerbau jantan.
Alasannya, peran tanduk pada kerbau jantan lebih penting jika dibandingkan dengan pada kerbau betina.