Lama-kelamaan pada tahun 1700-an, sebuah metode yang mirip diterapkan.
Tahun 1700-an, dokter mengambil sebagian dari luka pasien cacar, kemudian menggoreskannya pada lengan orang yang sehat.
Namun, saat itu masih ada orang yang meninggal dunia ketika terinfeksi virus cacar.
Sampai akhirnya, mulai ditemukan vaksin untuk penyakit cacar ini.
Penemuan Vaksin Penyakit Cacar
Saat masih berusia 13 tahun, seorang dari Inggris bernama Edward Jenner memerhatikan pernah mendengar seorang pegawai peternakan menyebut bahwa ia tidak akan pernah tertular cacar, karena sudah pernah mengalami cacar sapi (cowpox).
Cacar sapi itu sendiri adalah penyakit mirip cacar (smallpox) yang menginfeksi sapi.
Saat sudah dewasa dan menjadi dokter, Edward Jenner memikirkan bahwa virus penyebab cacar sapi dan cacar berasal dari keluarga virus yang sama.
Ketika sebuah virus menginfeksi tubuh yang kurang familiar, maka virus itu lebih tidak berbahaya. Seperti cacar sapi yang menginfeksi manusia.
Dari situlah Edward Jenner memikirkan cara bagaimana virus cowpox bisa digunakan untuk melawan cacar (small pox).
Pada 1796, Edward Jenner mencoba mengambil bagian luka seseorang pegawai peternakan bernama Sarah Nelmes, yang tertular cacar sapi dari seekor sapi bernama Blossom.
Baca Juga: Mulai dari Black Death Sampai Cacar, Ini 3 Penyakit Mematikan yang Pernah Ada Dalam Sejarah